*Menjawab Pertanyaan : Antara Rakom, BLM Sosial dan Esensi Pemberdayaan
Oleh : Buono
"Radio komunitas (rakom) mempunyai peran besar yang mendorong
keterlibatan masyarakat dalam implementasi dan monitoring PNPM Mandiri,
sehingga transparansi dan akuntabilitas program dapat ditingkatkan.
Mengingat peran rakom yang strategis tersebut, pelaku PNPM sendiri
perlu mengoptimalkan pemanfaatan rakom sebagai media pemberdayaan
masyarakat." (http://www.p2kp.org/wartaarsipdetil.asp?
Esensi pemberdayaan masyarakat adalah berubahnya paradigma masyarakat
tentang penanggulangan kemiskinan. Bagaimana pola berfikir mereka yang
menganggap bahwa kemiskinan adalah "takdir" yang tidak dapat dirubah
menjadi pola fikir bahwa kemiskinan dapat ditanggulangi dengan bersama
-sama mengoptimalkan segenap sumber daya yang ada (alam, manusia).
Perubahan paradigma ini tidaklah instan. Butuh waktu, tenaga, biaya dan
media yang tepat bagi mereka (baca : warga miskin); Disinilah peran
yang diambil oleh Radio Komunitas (baca : Mandiri FM) dalam memberikan
pemahaman esensi pemberdayaan masyarakat.
Saya masih ingat ketika Fasilitator Kelurahan PNPM-MP membimbing kami
untuk mengadakan FGD tentang refleksi kemiskinan, tahun 2008 yang lalu.
Pertama : Kemiskinan terjadi karena lemahnya akses warga miskin
terhadap layanan pendidikan, kesehatan dan peningkatan ekonomi.
Kedua : Kemiskinan menjadikan mereka tidak dapat mengakses  informasi
dan layanan fasilitas umum.
Ketiga : Secara umum masyarakat yang berada dalam garis kemiskinan
kurang peduli terhadap pendidikan, kesehatan, dan permasalahan sosial
lainnya.
Berangkat dari permasalahan tersebut diatas BKM Tunas Karya Mandiri
hadir di tengah desa Tangkil Kulon, merupakan salah satu bentuk
kebutuhan masyarakat terhadap lembaga yang representatif dan
mengakar dalam upaya penanggulangan kemiskinan.  Melalui BKM Tunas
Karya Mandiri masyarakat belajar dalam perbaikan sikap, perilaku,
cara pandang dengan menanamkan nilai-nilai kemanusiaan dan
prinsip-prinsip kemasyarakatan, belajar menyusun program bersama
dan merealisasikannya. Dengan perubahan pola pikir masyarakat yang memandang bahwa
upaya kemiskinan harus dilaksanakan melalui pendekatan Tri Daya
yaitu pembangunan bidang lingkungan, ekonomi dan sosial yang terpadu
dan sinergi dan melibatkan semua pihak baik masyarakat, swasta
maupun pemerintah daerah sendiri. Prinsip transparansi dan
keberlanjutan dalam pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan
dikedepankan BKM Tunas Karya Mandiri.
BKM Tunas Karya Mandiri berkomitmen pada pemberdayaan warga miskin
dengan memperjuangkan hak-hak dasar warga miskin seperti layanan
pendidikan, kesehatan maupun jangkauan pembangunan. Untuk itu didirikan
radio komunitas untuk menjadi alat untuk membantu penyampaian materi
pendidikan, penyuluhan kesehatan, mengadvokasikan hak-hak dasar, juga
menjadi sarana komunikasi dalam memobilisasi, serta media informasi dan
hiburan bagi warga miskin di Kabupaten Pekalongan pada umumnya.
Benar yang disampaikan oleh Zahrotul Atiyah dalam
http://p2kp.org/wartadetil.asp?mid=5724&catid=2& , bahwa kegiatan
sosial yang dapat didanai dari BLM PNPM tidak terlepas dari tujuan
peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). yaitu peningkatan
kapasitas warga miskin dalam meningkatkan daya beli; bidang pendidikan
dan kesehatan.
Menjawab artikel tersebut maka BKM Tunas Karya Mandiri tidak hanya
menanggulangi kemiskinan dengan membangun infrastruktur dibidang
pendidikan, kesehatan dan sosial (bantuan tunai) semata tetapi dengan
cara mengintegrasikan pembangunan fisik dan pembangunan mental warga
miskin melalui radio komunitas Mandiri FM dengan cara :
Pertama : Adanya program siaran radio yang mendukung kegiatan
pendidikan bagi warga miskin. Secara umum masyarakat yang berada dalam
garis kemiskinan kurang peduli terhadap pendidikan. Masih adanya warga
miskin yang buta huruf dan pendidikan anak-anak mereka masih rendah
yang hanya lulus pendidikan dasar dan lebih memilih bekerja untuk
membatu ekonomi keluarga menjadikan siaran radio komunitas memberikan
jangkauan pengajaran dan pendidikan lebih luas dan lebih intensif,
sehingga mempercepat pengentasan buta aksara dan memberikan pemahaman
pentingnya pendidikan.
Kedua : Adanya program siaran radio yang mengkampanyekan informasi
tentang layanan kesehatan bagi warga miskin.Warga miskin merupakan
komunitas yang sangat rentan dengan berbagai penyakit, disebabkan
karena pola hidup mereka yang kurang memperhatikan kebersihan dan
kesehatan. Siaran Radio Komunitas akan membantu memberikan berbagai
informasi kesehatan bagi warga miskin.
Ketiga : Adanya program siaran radio yang mendukung pemberdayaan
ekonomi berupa pemberian informasi tentang harga, akses pasar, serta
sarana promosi usaha mereka.
Melalui siaran radio, productive poor akan secara cepat mendapatkan
informasi harga berbagai komoditas hasil produksi mereka, serta
informasi pasar. Selama ini promosi usaha hanya dapat dinikmati oleh
wirausaha menengah keatas dengan modal besar. Radio Komunitas juga
dapat difungsikan guna membantu mereka dalam meningkatkan kapasitas dan
promosi usaha mereka dalam bentuk onair maupun offair.
Diharapkan dengan program siaran yang dilakukan oleh Radio Komunitas
Mandiri FM warga miskin lebih sadar akan pentingnya pendidikan,
kesehatan dan peningkatan kesejahteraan mereka disertai dengan
perubahan paradigma mereka tentang pengentasan kemiskinan.
Adapun siaran yang menunjang ketiga kegiatan tersebut diatas, maka
Mandiri FM merancang beberapa acara, diantaranya :
a. Program siaran pendidikan
1. Program DISKUSI (Dialog Interaktif untuk Akuntabilitas dan
Transparansi) PNPM,
2. Program Sinau Bareng (siaran pendidikan)
3. Program Konco Tani (talkshow tentang peternakan dan
pertanian),
4. Program siaran budaya lokal Pekalongan).
b. Program siaran kesehatan
1. Talkshow Sehat Herbal (pengobatan tradisional dengan herbal),
2. Talk Show Apa Kata Dokter ( cara hidup sehat, dan Seputar Info
kesehatan).
c. Program siaran pengembangan ekonomi
1. Informasi harga dan pemasaran,
2. Informasi bercocok tanam,
3. Informasi produk wirausaha miskin produktif dengan ILM,
talkshow tentang produk,
4. Bazar produk wirausaha miskin produktif (off air)
Dengan program siaran tersebut tentu saja pihak yang diuntungkan adalah
warga miskin Kabupaten Pekalongan. Konsep siaran ini pernah kami matangkan bersama Suryanto (yang saat itu menjabat sebagai Korkot PNPM-MP Kab. Pekalongan) sebelum beliau pindah
tugas.Kami yakin dengan program siaran tersebut dapat mencapai delapan
target MDG's yang dilontarkan oleh Akar Atya (panggilan lain untuk Zahrotul Atiyah)
Pertanyaan berikutnya dari Sdr.Akar Atya adalah bahwa tidak semua
kegiatan dapat didanai oleh dana BLM, yang sangat terbatas dan besaran
swadaya masyarakat; ini sudah terjawab selama radio ini berdiri hingga
sekarang tidak dibiayai oleh BLM (diluar bantuan Rp.770.000,- untuk
pengurusan perijinan). Bisa Anda bayangkan bila Anda menggunakan media
untuk menginformasikan kegiatan Anda, berapakah uang yang harus Anda
keluarkan?. Kami tidak seperti itu. Kembali ke esensi lahirnya kami
adalah untuk memberikan pencerahan kepada warga miskin agar mereka
lebih berdaya.
Opini Anda mengenai rakom sebagai sebuah media penyampaian informasi,
segmen audiens rakom relatif terbatas. Terbatas pada warga masyarakat
yang bisa mengaksesnya dan sekaligus pada batasan minat. Dari segi ini,
efektivitas penggunaan Rakom sangat terbatas pada kalangan tertentu
(pendengar rakom) dan sekaligus jangkauan siarannya.
Perlu kami jelaskan bahwa disinilah Anda tidak membaca tulisan saya di
alinea 4-7 (lihat : http://p2kp.org/wartadetil.asp?mid=5710&catid=3&).
Sebagai seorang mantan market research, saya memahami bahwa warga
miskin dengan kondisi pendidikan yang rendah (bahkan buta huruf),
bekerja pada bidang non formal (serabutan); radio bagi mereka adalah
teman bekerja dan rekreasi fikiran. Sehingga pilihan kami tentu sangat
berdasar menjadikan rakom sebagai media pemberdayaan masyarakat.
Ketika Anda mempertanyakan sisi keamanan (safety, menurut Anda); Kemana
Anda-Saudara Fasilitator CD- saat pelatihan pembuatan kue di TPQ Al
Mujahidin desa Tangkil Kulon Kec. Kedungwuni, dimana terjadi kebakaran
alat pemanggang kue, yang hampir membunuh koordinator BKM Tunas karya
Mandiri, Sekretariat, lima anak koordinator BKM, perserta pelatihan dan
mungkin warga sekitar karena kebakaran itu terjadi?. Untung saja
kebakaran tidak merembet. Yang anda perlu ketahui bahwa pelatihan ini
dibiayai dari BLM, ketika kecelakaan itu terjadi, pernahkah Anda
mengucapkan ikut prihatin ataukah anda berusaha mengembalikan psikologi
KSM Mandiri Institute Training Centre agar pulih? Sama sekali tidak
ada respon dari Anda kan?
Sebagai media komunitas yang seluruhnya didanai oleh swadaya
masyarakat, kami sepenuhnya tidak menginginkan kecelakaan itu terjadi,
kami telah memberikan yang kami bisa agar kami lebih berarti bagi
pemberdayaan masyarakat. Tidakkah Anda melihat itu?
Kami tidak menutup mata, bahwa sumber dana dari rakom bukan hanya dari
BLM (ingat sampai sekarang, rakom kami belum pernah didanai oleh BLM)-
lihat artikel yang sama alenia 14, sehingga kami selalu melakukan
chanelling dengan lembaga yang peduli terhadap rakom seperti Combine
Institute, Pirac, TIFA, JRKI, PNPM Support Facility (PSF), dan Jalin
Suara maupun Pemda (BKKBN, Dinkes, dll). Pertanyaanya adalah, Sebagai
Fasilitator, dalam kondisi force majour, dimana rakom Mandiri FM harus
diselamatkan, pernahkah Anda memberikan solusi kepada kami itu?
Terakhir mengenai statemen Anda yang secara tidak langsung dikenakan
pada saya, yaitu : Manusia yang paling berdaya bukanlah manusia yang
paling pintar, melainkan manusia yang pada dirinya melekat sifat-sifat
baik. Akan semakin berdaya, jika selain mempunyai sifat baik juga
memiliki kapasitas yang tinggi. Silakan lihat kuadran tingkat
keberdayaan versi P2KP.
Perlu saya tanggapi bahwa saya adalah relawan yang dipilih oleh warga
Desa Tangkil Kulon dua periode berturut-turut untuk mewakili mereka
sebagai Koordinator BKM Tunas Karya Mandiri dengan suara terbanyak
dibandingkan rekan-rekan lainnya. Bukan berarti saya lebih baik dari
mereka. Pilihan mereka kepada saya karena didasari oleh mencari manusia
baik (pelajari lagi panduan pemilu BKM lebih lanjut). Saya adalah orang
yang kehilangan penghasilan untuk menghidupi lima anak dan satu istri
karena hadirnya PNPM-MP di desa saya (lihat :
https://bkmtunaskaryamandiri.wordpress.com/2013/04/14/sukses-raih-
program-plpbk-melalui-rakom/) bahkan saya rela kehilangan nyawa seluruh
keluarga saya saat kejadian kebakaran di Mandiri Institute Training
Centre saat itu. Bukan berarti saya menganggap bahwa diri saya yang
terbaik di desa Tangkil Kulon- Anda perlu membuka dokumen PP
(Perencanaan Partisipatif) dan RTW (Tembug Tahunan Warga) BKM Tunas
karya Mandiri dengan hasil yang sangat memuaskan. Bila perlu coba anda
bertanya kepada siapapun di Desa Tangkil Kulon, anak-anak hingga lansia
tentang buono, saya jamin 90% warga pasti tahu. Mohon maaf sebelumnya
bila terdengar saya begitu sombong dan angkut dengan hal itu. Tapi ini
sekedar untuk memberikan gambaran tentang siapa saya sebenarnya.
Semoga ini semua dapat memberikan pemahaman Anda tentang BKM Tunas
Karya Mandiri, rakom Mandiri FM dan seluruh relawan PNPM-MP Desa
Tangkil Kulon.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H