Mohon tunggu...
Nanang Diyanto
Nanang Diyanto Mohon Tunggu... Perawat - Travelling

Perawat yang seneng berkeliling disela rutinitas kerjanya, seneng njepret, seneng kuliner, seneng budaya, seneng landscape, seneng candid, seneng ngampret, seneng dolan ke pesantren tapi bukan santri meski sering mengaku santri wakakakakaka

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tradisi Hari Pertama Masuk Kerja Pasca Lebaran

11 Juli 2016   16:49 Diperbarui: 11 Juli 2016   17:05 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jarum jam baru saja bergeser ke angka 7, namun halaman depan rumah sakit tempat kami bekerja sudah dipenuhi karyawan dan karyawati yang akan mengikuti apel pagi. Apel pagi yang selalu rutin diadakan tiap Senin dan Kamis pagi.

Ada yang istimewa kali ini, ini hari pertama masuk kerja paska lebaran. Hari pertama bagi mereka yang tidak bersinggungan langsung dengan pasien. Bagi mereka yang berdinas mengikuti shif bukan hari pertama, namun hari biasa dimana libur lebaran adalah impian. Kalaupun libur harus ekstra detail dalam pengaturannya, namun ini bukan masalah karena resiko bagi tenaga kesehatan sedari dulu.

berebut salaman
berebut salaman
Setelah apel pagi tanpa dikomando saling bersalaman.

Dimulai dari direktur dan para pejabat eselon dilanjutkan para karyawan. Saling berjajar sampai memanjang seperti ular naga. Direktur sebagai orang pertama menyambut karyawan yang menyalaminya dan terus-menerus. Direktur yang pertama selesai, dan orang yang disalami direktur terakhir dialah yang nanti juga kebagian terakhir. Karyawan dan karyawati lebih dari 400  sanggup membuat naga yang panjang dan meliuk-liuk. Tradisi ini di tempat kami disebut "Salam Naga"

Selesai bersalaman ala naga kami segera membubarkan diri, karena di ruangan dalam sana teman-teman kami yang shif malam harus segera digantikan. Begitu juga antrian pasien sudah terjadi, biasanya kunjungan hari pertama membludak setelah liburan lebaran. Sebenarnya rumah sakit tempat kami bekerja buka 24 jam, terutama bagian kedaruratan maupun bagian intensif, begitu pula semua unit penunjang juga harus buka 24 jam. Banyak hal yang perlu diantisipasi di saat lebaran begini, angka kecelakaan yang tinggi, banyaknya fasilitas kesehatan yang tutup sehingga kunjungan di saat liburan lebaran malah membludak. Inilah tradisi ke dua saat lebaran, membludaknya pasien.

sidak, dari wakil bupati secara tiba-tiba
sidak, dari wakil bupati secara tiba-tiba
Pengawasan secara internal telah dilakukan, para pimpinan kami bergantian berkeliling dan tetap ngantor. Bersiaga bila ada kejadian luar biasa terjadi. Hal inilah yang menjadikan pelayanan tetap optimal meski yang lain sedang menikmati liburan. 

Begitu pula adanya pengawasan dari level Bupati, selalu ada sidak di hari pertama masuk kerja paska lebaran. Memastikan bahwa semua lini siap memberikan pelayanan. Sidak ini tidak terjadwal, seperti tiba-tiba saja wakil bupati datang, tak hanya petugas yang ditanyai, para pasien dan keluarga tak luput diwawancarainya tentang pelayanan yang diterimanya. Sidak ini juga menjadi tradisi di hari pertama masuk kerja paska lebaran.

Tradisi selanjutnya adalah halal bihalal di lingkungan kerja dengan menu ketupat, namun ini hanya perwakilan agar tidak mengganggu pelayanan. Untuk yang tidak bisa hadir makanan dikirim ke ruangan masing-masing.

Hari ini kami melakukan tradisi-tradisi tersebut, hari esok kami harus sudah bekerja kembali bak mesin. Kami datang melayani dan melayani....

Seperti janji kami ketika di pendidikan dulu.

"Selamat Idul Fitri, Mohon maaf lahir batin"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun