Mohon tunggu...
Nanang Diyanto
Nanang Diyanto Mohon Tunggu... Perawat - Travelling

Perawat yang seneng berkeliling disela rutinitas kerjanya, seneng njepret, seneng kuliner, seneng budaya, seneng landscape, seneng candid, seneng ngampret, seneng dolan ke pesantren tapi bukan santri meski sering mengaku santri wakakakakaka

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Tegalsari Berbenah Antisipasi Lonjakan Wisata Religi

16 Mei 2015   05:17 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:58 1030
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_364719" align="aligncenter" width="510" caption="Gapura makam Kyai Moh Besari dan Masjid Tegalsari mengalami perbaikan"][/caption]

Ponorogo, 06/05/2015

Suara sholawatan mengalun mendayu-dayu, suaranya saling bersaut-sautan mirip gending cokek-an dari Sragen atau sekilas seperti tembang pesisisiran pantai selatan. Namun begitu terdengar sangat merdu dan menyayat hati terasa damai meski kadang ada nada lengkingan. Solawatan itu selalu dilakuan menjelang waktu sholat wajib dan mengakhiri sholat sambil bersalam-salaman. Menurut pak Jalaludin salah satu pengelola hal itu dilakukan semenjak masjid Tegalsari ini didirikan. Menurutnya masjid ini dibangun pada abad 17 diprakarsai oleh Kyai Ageng Mohammad Besari, ini merupakan masjid ke 2 karena masjid pertama dipindah ke daerah Coper (masjid odotan yang insyaalloh dalam waktu dekat akan saya ceritakan). Masjid dan semua situs yang berada diarea ini dilindungi oleh dinas purbakala.

Sekitar 10-20 tahun yang lalu masjid ini masih sepi, sehabis isyak paling tinggal 3-5 orang, namun sekarang lonjakannya luar biasaya, sehari bisa mencapai 100-300 pengunjung. Terutama ketika malam Jumat pengunjung bisa 2 kali lipat, apalagi malam Jumat Kliwon bertepatan dengan haul-nya Kyai Ageng Mohammad Besari, jumplah pengunjung paling banyak ketika malam ganjil di bulan Ramadlon.

[caption id="attachment_364725" align="aligncenter" width="510" caption="tampak material dan tahap renovasi"]

1430928069347587262
1430928069347587262
[/caption]

Untuk mengantisipasi hal tersebut takmir masjid atas seijin dan pengawasan dinas kepurbakalaan melakukan perbaikan dan perluasan area parkir tanpa merubah bentuk aslinya. Tempat parkir kini bisa menampung lebih bus besar dan kendaraan lain. Pembangunan fasilitas MCK diperbanyak disisi selatan dekat parkiran, lahan-lahan orang berjualan ditertetipka di pinggir lahan parkir. Pembangunan sekretariat dan informasi, dan sekitar 3 bulan ini pintu gapura dirubah mirip ornamen Majapahit (seperti tampak pada gambar diatas) yang dulunya pintu besar yang selalu dikunci, namun dengan adanya gapura ini area makam buka 24 jam sehingga peziarah lebih mendapat kelonggaran. Area makam juga di keramik dan diberi peneduh agar pengunjung tidak kepanasan atau kehujanan.

Sebenarnya masjid ini sudah mengalami pemugaran jaman presiden Soeharto, namun pada tahun 1996 atap masjid yang tadinya dari genting dikembalikan lagi dari sirap (atap kayu yang berbentuk lembaran), jendela kaca dikembalikan lagi dalam bentuk jeruji berpintu seperti asalnya.

[caption id="attachment_364726" align="aligncenter" width="510" caption="batu nisan Kyai Ageng Mohammad Besari beserta Istri, merupakan makam utama"]

1430928700118521937
1430928700118521937
[/caption]

[caption id="attachment_364727" align="aligncenter" width="510" caption="batu nisan Kyai Mohammad Ilyas beserta istri, berada disisi barat makam utama"]

14309287781662755932
14309287781662755932
[/caption]

[caption id="attachment_364728" align="aligncenter" width="510" caption="makam Kyai Hasan Besari (Kyai Ageng Besari II) beserta istri, berada dibarat makam Kyai Ilyas"]

1430928843683842347
1430928843683842347
[/caption]

[caption id="attachment_364729" align="aligncenter" width="510" caption="makam Kyai Imam Subaweh, dipercaya berasal dari Bawehan"]

14309289251537228448
14309289251537228448
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun