Zul.. Biasa kami memangglinya meski nama lengkapnya Zulkarnaen, teman saya yang asli NAD ini kadang menggelikan, sering spontan tanpa sadar apa yang keluar dari mulutnya kadang membikin gelak tawa, dan terkadang pula menyakitkan karena menohok tanpa sadar pula, inilah ragamnya Indonesia pikirku.
2 hari yang lalu kami mengerjakan laparatomi 'internal blooding' pada pasien paska kecelakaan, perutnya semakin kembung dan diikuti penurunan kadar haemoglobin yang drastis, segera dilakukan operasi, mulai jam 11-an siang dan baru kelar jam 22-malam, ternyata benar dalam rongga abdomennya langsung menyemprot darah yang sebagian sudah menghitam, sambung usus sana sini, jahit kandung kemih, jahit hati, dan perdarahan banyakpun tak dapat dihindari.
Dan kemarin pagi belum juga si pasien siuman, meski siang dan sore kemarin membaik namun pagi tadi jam 4 pagi kondisi semakin menjelek. Keluargapun sudah dikasih tahu tentang prognosa yang terjelek.
Zul yang tadi pagi kebetulan melihat dan menceritakan kondisi tersebut kepada kami, 'Tadi pagi menjelang imsak gak jadi mati, malaikat masih sibuk mencatat mana yang sahur dan mana yang nggak sahur, masih dilanjutkan mencatat mana yang subuhan dan mana yang enggak, coba tunggu jam 8-9 pas malaikat sudah longgar kerjaannya..'
Dasar si Zul gembleng, tapi ternyata jam 9 tepat pasien tersebut meninggal, meski kami dan keluarga telah mengupayakan maximal, Tuhan pasti punya rencana lain.
'Iya kan.. Apa kubilang tadi malaikat masih repot..' kata Zul enteng seakan membetulkan apa yang dikatakannya tadi.
Innalillahi wa inna illaihi rojiun, semoga Alloh menerima dan mengampuninya, dan keluarganya di beri ketabahan aamiin...
[telkomsel ramadhanku]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H