[caption id="attachment_347343" align="aligncenter" width="600" caption="SPBU masih diserbu pembeli, petani dan pengrajin pemakai mesin diesel, serta pedagang eceranpun antri berjubel di hari ke 2 penurunan harga BBM kemarin"]
[/caption]
Ponorogo, 21/01/2015
Naik dan turunnya harga BBM selalu diwarnai antrian panjang di SPBU, hanya masalah waktu dan alasannya saja antrian ini.
Kalau waktu naik, orang orang mengantri BBM sebelum jam 00:00 sebelum harga naik, dan SPBU kembali sepi setelah kenaikan, pembeli dan SPBU cenderung menimbun.
Sedangkan waktu harga BBM turun; sebelum kenaikan jam 00:00 pembeli tidak memasuki SPBU, dan begitu harga turun pembeli berebut antri, SPBU dan pembeli tidak menimbun, pembeli rela tidak berbergian atau beroperasional menunggu harga BBM baru yang sudah diturunkan.
Namun begitu sampai hari ke 2 paska turunnya BBM antrian BBM masih panjang, kata petugas SPBU mereka tidak mau ambil resiko mengisi stok di waktu harga lama dan memilih mengisi tangki-tangkinya keesokan harinya pada waktu harga sudah turun. Dan ini jamak dilakukan SPBU-SPBU lainnya. Jelas SPBU tidak bakal rugi seperti berita yang dilangsir oleh Pertamina. Sementara pedagan eceran masih menjual dengan harga lama, bahkan naik jadi 10 ribu seperti di daerah Ponorogo-Madiun, banyaknya motor yang kehabisan BBM di hari ke 2 mereka manfaatkan untuk meraup rejeki, itupun tidak akan berlangsung lama karena akan diserbu pembeli yang tak mau ngantri di SPBU. Namun karena banyaknya SPBU yang harus dikirimi BBM oleh depo Pertamina membuat kiriman BBM di SPBU tersendat.
[caption id="attachment_347345" align="aligncenter" width="600" caption="roda 4 dan roda 2 sama sama mengantri di SPBU, meski di SPBU sendiri masih menunggu kiriman"]
[caption id="attachment_347346" align="aligncenter" width="600" caption="Petani, pengrajin kayu yang mengandalkan BBM untuk mesinnya berebut antri dengan pedagang BBM eceran"]
Penurunan kali ini, dianggap antusias oleh petani yang mengandalkan pertaniannya memakai BBM, meski musim penghujan namun air sungai belum bisa naik ke sawahnya (belum mencukupi). Meski antri mereka masih beruntung harga turun, dan harapan mereka semoga harga-harga kebutuhan pokok turun, namun mereka tidak mau kalau hasil pertaniannya juga turun.
"Yen mudun mugo mugo rego yo mudun mas, tapi rego gabah ojo melu mudun, rego 5 ewu lagi wae moso anjlok maneh..." kata pak Waji yang bersebelah dengan saya kemarin waktu ngantri BBM.
[caption id="attachment_347347" align="aligncenter" width="600" caption="pantai Taman Pacitan sepi, tampak sampan nelayan ditambatkan beramai-ramai, menunggu BBM lancar di SPBU"]