Mohon tunggu...
Nanang Diyanto
Nanang Diyanto Mohon Tunggu... Perawat - Travelling

Perawat yang seneng berkeliling disela rutinitas kerjanya, seneng njepret, seneng kuliner, seneng budaya, seneng landscape, seneng candid, seneng ngampret, seneng dolan ke pesantren tapi bukan santri meski sering mengaku santri wakakakakaka

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Geliat Pelabuhan Teperan Pacitan Pasca Stabilnya BBM

28 Januari 2015   03:59 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:15 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_348195" align="aligncenter" width="600" caption="ikan diangkat dari geladak kapal, di Pelabuhan Ikan Teperan Pacitan"][/caption]

Pacitan, 27/01/14

Seminggu sudah harga BBM turun dan pasokan BBM sudah stabil, antrian di SPBU tidak terjadi lagi seperti seminggu yang lalu. Antrianpun hanya antrian reguler biasa tanpa lonjakan. Begitu juga geliat rutinitas di pelabuhan ikan Teperan Pacitan sudah normal kembali. Puluhan kapal besar antri untuk menautkan jangkarnya di pelabuhan ini untuk membongkar ikan tangkapannya.

Ratusan nelayan tampak riang, menurut beberapa dari mereka kali ini tangkapanya bisa dibilang bagus. Mereka panen besar, turunnya harga BBM tidak serta merta harga ikan tangkapannya turun, jadi keuntungan mereka bertambah, dengan pengeluaran yang sedikit dan hasil tangkapan dengan harga tinggi akan banyak untung kali ini.

[caption id="attachment_348200" align="aligncenter" width="600" caption="para nelayan mengangkut ikan tangkapan untuk ditimbang, dan latar belakang kapal besar dan kapal-kapal yang antri untuk bongkar ikan hasil tangkapan"]

1422324636710847086
1422324636710847086
[/caption]

Di pelabuhan dan TPI (Tempat Pelelangan Ikan) Teperan ini di singgahi kapal kapal besar, tidak hanya nelayan dari Pacitan, nelayan dari Trenggalek, Malang, Tulunganggung dan Gunungkidul juga menjual ikannya disini. Di TPI ini pedagang pedagang besar langsung memborong ikan ikan ini dan langsung masuk pabrik yang ada di Pacitan ini, dan sebagian ikan dibawa ke daerah Cilacap, Malang, dan Jogya. Jadi untuk pengunjung yang ingin membeli 1-10 kg nyaris tidak bakalan bisa mendapatkan ikan.

"Mbak kalau kepingin beli ikan buat oleh-oleh datang pagi saja, kalau pagi perau-perau kecil yang ada di dermaga sebelah timur itu tempatnya, atau kalau pengin yang sudah matang beli di pantai Teleng...." kata mas Martono kepada istri saya, sambil menunjuk ke arah perahu-perahu kecil yang bersandar di dermaga timur yang lebih dangkal.

"Untuk perahu kecil bongkarnya pagi mbak, dan penadahnya pedagang lokal sini, kalau nempil boleh biasanya..." kata mas Martonono lagi sambil terus menarik tambang yang ditautkan pada bak plastik biru untuk menaikan ikan dari kapal ke daratan.

"Ikan-ikan yang dari kapal besar ini dibawa kemana pak?" tanya saya pada bapak-bapak yang sedang duduk di tumpukan jala.

"Diborong bakul mas, langsung masuk pabrik pengepakan di daerah timur kota sana, dan langsung dibawa ke luar kota, bahkan katanya di bawa ke Jepang..." jawab pak Jarwoto yang sedang nongkrong pada lipatan jala untuk beristirahat setelah melaut.

[caption id="attachment_348336" align="aligncenter" width="600" caption="ikan disortir berdasarkan jenis dan ukurannya, setelah dinaikan dari ruang bawah kapal"]

1422365912274028430
1422365912274028430
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun