Alunan sholawatan bersaut-sautan mendayu dari arah masjid As-Syifa RSUD dr Harjono Ponorogo. Sholawatan yang diiring musik rebana semakin membuat pengunjung penasaran. Karena selama ini belum pernah ada acara seperti ini.
Hujan tak membuat para pengunjung yang kebanyakan keluarga pasien, bahkan pasien yang sudah pulih pengobatan bergabung mendekat melewati selasar. Nampak pula pegawai rumah sakit yang selepas dinas atau sedang menunggu hujan reda bergabung di masjid.
Acara sholawatan Maulidan tersebut digagas oleh dr Riza Mazidu dan dr Isna Rofiudin secara dadakan, dan disambut baik oleh wakil direktur medik drg Enggar Triaji.
Acara Maulid dan sholawatan dipimpin oleh Imam Masjig Agung Ponorogo, Gus Ghufron Al Hafidz dan diiringi Grup Hadroh Al Minan Krandegan.
"Hari Ulang Tahun RSU saja di peringati, apalagi Hari Lahirnya Kanjeng Nabi. " Kata beliau.
Acara Maulid seperti ini diharapkan bisa menumbuhkan rasa cintanya pada Nabi Muhammad SAW. Dengan mengungkapkan kegembiraan terhadap kelahiran Nabi Muhammad SAW adalah bentuk cerminan rasa cinta dan penghormatan kita terhadap Nabi pembawa rahmat bagi seluruh alam sebagaimana terdapat pada Surah Yunus ayat 58, jelas Gus Ghufron Al Hafidz.
Figur teladan ini diutus untuk membawa rahmat bagi seluruh alam, imbuhnya lagi.
Diiringi alat musik rebana jemaah yang terkumpul semakin banyak, mereka bergabung begitu saja. Langsung ikut dalam dayunya sholawat memuji Nabi Muhammad sebagai kekasih Allah, nabi umat Islam dan nabi akhir zaman.
Maulid Diba'an dengan membaca kitab yang memuat bacaan shalawat dan riwayat hidup Nabi secara singkat yang ditulis oleh Syaikh Abdurrahman ad-Diba'i.
"Ayem, tentrem, gandem, dan marem. " kata Subadri, salah satu pengunjung.