Nuansa merah begitu ketara saat memasuki benteng pendem, benteng Van Den Bosch yang menjadi lokasi Festival Bumi Orek-orek Ngawi. Benar-benar lupa kalau tempat yang dicap angker tersebut menjadi lokasi festival.
Sorot lampu merah menjadi latar belakang berpadu dengan tembok bangunan beteng. Luar biasa kesan etnik, sederhana, namun terlihat modern. Warna merah yang dominan seakan mengisyaratkan kalau roda pemeritah Kabupaten Ngawi lekat dengan partai merah.
Dipilihnya Benteng Van Den Bosch sebagai lokasi dengan harapan sebagai  wahana promosikan agar Benteng bersejarah tersebut lebih dikenal secara nasional.
Festival ini adalah kali pertama dikemas dalam konser budaya, menampilkan 11 karya seni dari perwakilan kecamatan di Ngawi. Seni budaya khas, serta sendra tari mengambil tema sejarah tiap kecamatan  yang terwakili.
Menurut Desy salah satu volunteer acara, Â ada 1000 penonton setiap hari yang mengunjungi benteng selama acara dihelat.
Penampilan budayawan dan seniman nasional membuat suasana semakin meriah. Diharapkan pula sebagai bahan pembelajaran bagi seniman lokal sebagai kiat bagaimana perjalanan meniti karir, ujar  bupati Kanang dalam sambutan penutupnya.Â
Melalui festival ini diharapakan seni budaya lokal terangkat, begitupun benteng pedem semakin dikenal dalam cakupan nasional. Harapan benteng pendem menjadi cagar budaya terus disuarakan, dengan harapan pemerinah pusat melakukan revitalisasinya.
Menurut Bupati Ngawi, kehadiran jalan tol Ngawi, dimana keluar gerbang tol mencapai kota hanya butuh 5-10 menit sudah terasa dampaknya.