Mohon tunggu...
Nanang Diyanto
Nanang Diyanto Mohon Tunggu... Perawat - Travelling

Perawat yang seneng berkeliling disela rutinitas kerjanya, seneng njepret, seneng kuliner, seneng budaya, seneng landscape, seneng candid, seneng ngampret, seneng dolan ke pesantren tapi bukan santri meski sering mengaku santri wakakakakaka

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Hari Perawat Indonesia dan Perannya dalam Menciptakan Masyarakat Sehat

17 Maret 2017   09:16 Diperbarui: 17 Maret 2017   20:00 3434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Selamat Hari Perawat, buat saudaraku perawat di manapun kalian mengabdi”

Di usianya yang 43 tahun perawat Indonesia terus berbenah. Bentuk kewenangan semakin mandiri, di mana pekerjaan yang menjadi wewenang dan yang bukan menjadi wewenang perawat semakin jelas. Dengan terbitnya perundangan tentang perawat, maupun undang-undang kesehatan sebagai bentuk perlindungan bagi tenaga perawat, tenaga kesehatan lain dan masyarakat yang menjadi sasaran pelayanan. Perawat dituntut lebih profesional nyaris tidak boleh melakukan kesalahan, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja.

 Begitupula pesatnya tehnologi informasi menjadikan masyarakat semakin pintar, salah sedikit komplin yang berujung di meja pengadilan. Derasnya dan bebasnya dunia media social juga harus disikapi, dimana kekurangan akan lebih cepat diketahui kalayak dari pada kelebihan.

Masih terngiang dalam ingatan kita kejadian beberapa bulan yang lalu ketika gubernur Jambi Zumi Zola mengamuk ketika sidak di rumah sakit daerah yang mejadi area kepemimpinanya. Dengan mengajak awak media dalam kunjungan dadakan pada dini hari, sang gubernur mendapati petugas rumah sakit sedang tertidur, begutu perawat dan dokter tidur di kamar yang berada di dekat ruang jaga. Gubernur Zumi Zola pun langsung membangunkan perawat maupun dokter, memaki-maki bahkan sampai menendang kursi dan meja, menurut berbagai media.

perawat muda andalan bangsa
perawat muda andalan bangsa
Tentu tidak ada yang salah dengan apa yang dilakukan gubernur Zumi Zola sebagai pimpinan, tapi perlu kaji seberapa beban kerja pegawai di bawah kepemimpinanya. Jumlah petugas berbanding jumlah pasien yang harus dilayani, dalam hal ini beban perawat. Karena kemampuan pemerintah untuk mengangkat pegawai khususnya perawat juga terbatas untuk mencukupi keidealan jumlah perawat dalam melayani pasien, masih jauh dari kata ideal.

Pada hari ulang tahun perawat kali ini juga diwarnai tuntutan rekan-rekan perawat yang berangkat ke Jakarta, perwakilan dari seluruh penjuru negeri. Kedatangannya akan menemui dewan di Senayan untuk menayakan nasib mereka yang sudah mengabdi puluhan tahun dengan status honorer maupun tenaga sukarela. Kabar terakhir dari teman yang menjadi perwakilan di Senayan mereka diterima oleh wakil ketua DPR Fadli Zon. Dewan menjanjikan akan menyurati presiden untuk mengakomodir keinginan perawat tersebut.

Kemampuan pemerintah untuk merekrut perawat sebagai pegawai negeri sangat terbatas meski keidealan proposional antara yang melayani dan yang dilayani. Sementara lulusan perawat dari sekolah-sekolah perawat tak terbendung. Ini bukti bila masyarakat masih melirik perawat sebagai pekerjaan yang menjanjikan dan menjadi lahan pekerjaan. Menjamurnya sekolah perawat di hampir tiap kabupaten, bahkan ada 3-4 sekolah perawat dalam kabupaten kecil yang tak diimbangi oleh lahan untuk perawat bekerja. Tentu perlu penataan oleh pihak yang terkait yang membawahi sekolah-sekolah yang menghasilkan perawat untuk lebih selektif, sehingga tak hanya kwantitas namun didapatkan perawat yang berkualitas.

gerakan cuci tangan masal, dpd PPNI Ponorogo
gerakan cuci tangan masal, dpd PPNI Ponorogo
Tema HUT PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia) kali ini adalah “Gerakan Perawat Mendorong Masyarakat Sehat”. Perawat masih diandalkan menjadi garda depan dalam upaya tercapainya masyarakat yang sehat, sehat baik fisik maupun kejiwaan.  Kegiatan pemecahan rekor MURI dengan cuci tangan massal serentak seluruh Indonesia. Tujuan cuci tangan massal ini untuk mengingatkan pada masyarakat tentang pentingnya pencegahan penyakit yang bisa disebabkan oleh kontaminas dari tangan yang kotor. Kontaminasi yang bisa dicegah dengan cuci tangan. Sederhana murah namun berdampak luar biasa, dan berharap menjadi budaya yang akan selalu dikerjakan.

Selamat hari jadi perawat Indonesia

Selamat hari PPNI jayalah perawat Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun