Jarum jam baru saja bergeser ke angka 7, namun halaman depan rumah sakit tempat kami bekerja sudah dipenuhi karyawan dan karyawati yang akan mengikuti apel pagi. Apel pagi yang selalu rutin diadakan tiap Senin dan Kamis pagi.
Ada yang istimewa kali ini, ini hari pertama masuk kerja paska lebaran. Hari pertama bagi mereka yang tidak bersinggungan langsung dengan pasien. Bagi mereka yang berdinas mengikuti shif bukan hari pertama, namun hari biasa dimana libur lebaran adalah impian. Kalaupun libur harus ekstra detail dalam pengaturannya, namun ini bukan masalah karena resiko bagi tenaga kesehatan sedari dulu.
Dimulai dari direktur dan para pejabat eselon dilanjutkan para karyawan. Saling berjajar sampai memanjang seperti ular naga. Direktur sebagai orang pertama menyambut karyawan yang menyalaminya dan terus-menerus. Direktur yang pertama selesai, dan orang yang disalami direktur terakhir dialah yang nanti juga kebagian terakhir. Karyawan dan karyawati lebih dari 400 Â sanggup membuat naga yang panjang dan meliuk-liuk. Tradisi ini di tempat kami disebut "Salam Naga"
Selesai bersalaman ala naga kami segera membubarkan diri, karena di ruangan dalam sana teman-teman kami yang shif malam harus segera digantikan. Begitu juga antrian pasien sudah terjadi, biasanya kunjungan hari pertama membludak setelah liburan lebaran. Sebenarnya rumah sakit tempat kami bekerja buka 24 jam, terutama bagian kedaruratan maupun bagian intensif, begitu pula semua unit penunjang juga harus buka 24 jam. Banyak hal yang perlu diantisipasi di saat lebaran begini, angka kecelakaan yang tinggi, banyaknya fasilitas kesehatan yang tutup sehingga kunjungan di saat liburan lebaran malah membludak. Inilah tradisi ke dua saat lebaran, membludaknya pasien.
Begitu pula adanya pengawasan dari level Bupati, selalu ada sidak di hari pertama masuk kerja paska lebaran. Memastikan bahwa semua lini siap memberikan pelayanan. Sidak ini tidak terjadwal, seperti tiba-tiba saja wakil bupati datang, tak hanya petugas yang ditanyai, para pasien dan keluarga tak luput diwawancarainya tentang pelayanan yang diterimanya. Sidak ini juga menjadi tradisi di hari pertama masuk kerja paska lebaran.
Tradisi selanjutnya adalah halal bihalal di lingkungan kerja dengan menu ketupat, namun ini hanya perwakilan agar tidak mengganggu pelayanan. Untuk yang tidak bisa hadir makanan dikirim ke ruangan masing-masing.
Hari ini kami melakukan tradisi-tradisi tersebut, hari esok kami harus sudah bekerja kembali bak mesin. Kami datang melayani dan melayani....
Seperti janji kami ketika di pendidikan dulu.
"Selamat Idul Fitri, Mohon maaf lahir batin"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H