Mohon tunggu...
Nanang Diyanto
Nanang Diyanto Mohon Tunggu... Perawat - Travelling

Perawat yang seneng berkeliling disela rutinitas kerjanya, seneng njepret, seneng kuliner, seneng budaya, seneng landscape, seneng candid, seneng ngampret, seneng dolan ke pesantren tapi bukan santri meski sering mengaku santri wakakakakaka

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Ratusan Nelayan Garut Mencari Ikan Layur di Pantai Konang Trenggalek

10 Mei 2016   01:44 Diperbarui: 10 Mei 2016   18:42 850
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selain melihat aktifitas nelayan kita bisa menyaksikan keindahan pantai

Trenggalek, 6 Mei 2016

Pemandangan yang indah ketika melihat perahu berwarna-warni berjajar sepanjang muara. Pemandangan yang sulit didapatkan setahunan yang lalu ketika berkunjung ke pantai Konang yang berada dikecamatan Panggul kabupaten Trenggalek ini. Suatu pemandangan yang menggoda bagi orang-orang yang berkalung kamera untuk menjepretnya. Ada yang janggal dari ratusan perahu bermesin yang berjajar di sepanjang muara itu bertuliskan bantuan DAK kabupaten Garut. Mengapa perahu bantuan pemda Garut itu berlabuh di pantai Konang Trenggalek ini?

Rasa penasaran untuk mendekat dan bertanya kepada lelaki yang sedang berkumpul duduk-duduk sambil mempersiapkan peralatan untuk melaut.

"Baitone pun bade dibidalaken pak?" tanya saya kepada mereka dengan memakai bahasa Jawa kromo (halus). Mereka saling pandang dengan pertanyaan saya. Saya bertanya perahunya apa akan diberangkatkan melaut. Salah satu dari mereka menjawab, bahasanya kagok buat saya, logat ngapaknya kental. Perlu waktu lama untuk mengerti apa yang dibicarakan. Saya hanya manggut-manggut pura-pura mengerti, sambil terus melihat mereka yang sedang bermusyawarah. Tampak juga diantara mereka agak kesal pada sesama nelayan, karena salah satu nelayan tidak menuruti apa yang dianjurkannya.

Para nelayan tersebut saling membantu nelayan lainnya untuk mendorong perahunya ke air. Air tak kunjung pasang sehingga perahu mereka terjebak di muara. Mau menelusuri muara sungai tak berani karena perahu mereka bisa bocor menabrak bebatuan yang ada disisi kiri.

mendorong perahu bersama-sama, dan setelah mencapai bibir pantai tingal 2 orang dalam perahu
mendorong perahu bersama-sama, dan setelah mencapai bibir pantai tingal 2 orang dalam perahu
Beruntung salah satu darinya ada yang bisa berbahasa Indonesia sehingga rasa penasaran saya bisa terjawab. Mereka adalah nelayang dari Garut dan sebagian lagi dari Indramayu. Pak Mulyadi bersama ratusan temanya datang ke pantai Konang Panggul Trenggalek ini melalui jalur darat. Mereka naik truk bersama perahu mereka, setiap truk bisa memuat 3 perahu.

"Saya dari Garut mas, perahu-perahu itu bantuan dari Pemda Garut, kamimenginap ala kadarnya di tempat ini..." cerita pak Mulyadi.

"Kami berangkat melaut jam 4-5 sore dan pulang berlabuh jam 7 pagi, setiap perahu perpenumpang 2 orang, karena kalau 3 orang terlalu sempit untuk bergerak.." katanya lagi.

Mereka hanya beristirahat siang di pantai ini, sambil menunggu hari menjelang petang untuk berangkat melaut.

penjual ikan layur
penjual ikan layur
Pak Ilyas menuturkan, mereka mencari ikan dengan cara memancingnya. Ikan yang dicari adalah ikan layur, ketika ditanya mengapa tidak dijala dan mengapa dipancing, dia menuturkan kalau dipancing lebih mudah untuk memilih ikan yang dikehendaki. Besar kecilnya ikan juga standar sesuai umpan yang mereka pasang. Mereka menyebut pancin renteng, dalam satu pancing terdiri dari rentengan umpan.

Menurutnya dalam semalam bisa mendapatkan 1-2 kwintal ikan bersama 1 temannya dalam satu perahu. Kebanyakan perahu milik juragan, yaitu orang yang memiliki perahu serta memodalinya melaut. Meski diantaranya mereka ada yang meiliki perahu. Pembagian 40-60 dengan perincian 40% untuk pemilik perahu dan 60% untuk yang melaut, Pemilik perahu menyediakan solar dan bekal makanan serta peralatan selama semalaman melaut. Ketika ditanya apakah para juragan tersebut tidak kawatir ditelikung tentang perolehan hasil?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun