Mohon tunggu...
Nanang Diyanto
Nanang Diyanto Mohon Tunggu... Perawat - Travelling

Perawat yang seneng berkeliling disela rutinitas kerjanya, seneng njepret, seneng kuliner, seneng budaya, seneng landscape, seneng candid, seneng ngampret, seneng dolan ke pesantren tapi bukan santri meski sering mengaku santri wakakakakaka

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Merah, Kuning, Biru Sehabis Hujan di Sudut Kota Gede

11 Mei 2016   11:19 Diperbarui: 11 Mei 2016   11:36 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Tapi sampeyan ndak bakalan bisa menyuruh hujan turun sebelumnya..." candanya. Pada intinya moment tak pernah datang lagi, mengabadikan moment lebih penting dari bicara keindahan mungkin itu dari isyarat yang saya simpulkan.

[caption caption="biru dan kuning jalanan sudut kota Gede setelah hujan reda"]

[/caption]

img-2432-5732b1e483afbd941b56bb39.jpg
img-2432-5732b1e483afbd941b56bb39.jpg
merah, kuning, hijau kota gede setelah hujan reda

Keesokan harinya saya bertemu mas Iskandar Zulkaernaen di sela-sela kegiatan Kompasiana-nya di salah satu hotel di Yogyakarta. Dalam kesempatan makan siang sebelum acara, mas Jet mengatakan mengunggahfoto di ruang publik diperbolehkan. Kecuali untuk foto anak-anak ada aturan khusus yang mengaturkan. Mas Jet malah tertawa ketika saya ceritakan peristiwa yang semalam saya lakukan. 

"Pemburu rempah-rempah...." salah satu teman saya menyebut saya, yang suka memotret ditempat gita dimalam hari.

"Cakep om kalau fotonya bisa berserita kayak gitu...itu modelfoto jurnalistik.." jelasnya.

Tapi mau bagaimana lagi sudah terlanjur. Ini merupakan ilmu baru bagi saya. Tentang apa tujuan motret, apa yang ditonjolkan, dan pesan apa yang akan disampaikan, dan bukan soal keindahan. Jadi bukan soal asal njepret.

"Yen nggur mota-moto ndak wani numpak yo kecut mas...." saya mengulangi apa yang dilontarkan perempuan yang ada di kota Gede malam itu. Mas Jet dan teman-tema yang hadir tertawa, menertawakan saya dikira ndak doyan perempuan.

Terima kasih mas Rob Januar, terima kasih mas Iskandar Zulkarnaen, terima kasih teman-teman K-Jogja atas keramahanya.

*)terus njepret

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun