Seni reyog sudah bersinergi dengan seni budaya di tempatnya berkembang, reyog Jakarta mau tidak mau ada aroma Jakarta, reyog Kalimantan mau tidak mau suku Dayak, dan begitu seterusnya. Saya mengistilahkan bersinergi, dimana mereka saling melengkapi dan saling mendukung ke arah kebaikan. Saya tidak menggunakan istilah pengaruh atau dipengaruhi yang artinya terkesan negatif. Dengan adanya sinergi ini reyog bisa diterima dan bisa berkembang di daerahnya yang baru berdampingan dengan seini budaya asli di daerah masing-masing.
Dengan harapan kebaikan seni reyog ke depan dan kelestarian seni budaya pada umumnya tentunya ini menjadi daya tarik tersendiri,
"Selamat datang di Ponorogo, Selamat datang di Bumi Wengker"
*) salam budaya
*) salam Kampret
*) salam njepret
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H