Mohon tunggu...
Nanang Diyanto
Nanang Diyanto Mohon Tunggu... Perawat - Travelling

Perawat yang seneng berkeliling disela rutinitas kerjanya, seneng njepret, seneng kuliner, seneng budaya, seneng landscape, seneng candid, seneng ngampret, seneng dolan ke pesantren tapi bukan santri meski sering mengaku santri wakakakakaka

Selanjutnya

Tutup

Nature

Beringin Tua yang Menggelitik

15 Juni 2012   15:48 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:56 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hampir 3 tahunan penulis mengenal dekat dengan beringin tua yang sudah berjenggot ini, meski secara kepartaian telah puluhan tahun, waakakakakakaka ............... Penulis hampir selalu berteduh disini tiap hari, berlindung dari panasnya matahari, meski buahnya belum bisa dimanfaatkan namun beringin tua sanggup mengayomi orang dibawahnya, meski kadang kala sering kita dengar beringin tua sering tumbang terutama dimusim penghujan, mungkin saja besarnya pohon dan lebatnya dahan tak diimbangi dengan akar yang kuat. [caption id="attachment_182745" align="aligncenter" width="640" caption="akar beringin, nanang photo"][/caption] Dan baru 3 harian ini penulis terusik setelah membaca WPC-8 Minimalist photography, terusik untuk memotret pohon ini, bukan pohon atau dahan serta daunnya namun akar yang menyerupai rambut, bahkan jenggot yang menandakan usia beringin tak lagi muda lagi, dan jaman telah mengujinya.

[caption id="attachment_182746" align="aligncenter" width="640" caption="pahatan alam di beringin tua, nanang photo"]

1339773664410077930
1339773664410077930
[/caption]

Akar-akar ini menyerupai serat-serat yang sedimikian rupa seperti ditata sebelumnya, seperti pahatan ukiran namun begitu alami, mungkin suatu saat bisa dijadikan motip batik ataupun hiasan lainya, dan mungkin penulis suatu saat bisa lebih lagi dalam mengekploitasi toh tidak bakalan merusak pohon beringinnya.

[caption id="attachment_182749" align="aligncenter" width="640" caption="akar beringin tua yang menyerupai rajutan syaraf, nanang photo"]

1339774026197143261
1339774026197143261
[/caption]

Akar-akar ini membentuk serabut-serabut yang mirip dengan rajutan syaraf-syaraf pada tubuh, yang menghubungkan bagian tubuh yang satu dengan yang lainya, meski akar ini lazimnya berada dalam tanah bukannya liar bergelantungan.

[caption id="attachment_182751" align="aligncenter" width="640" caption="otot-otot beringin tua, nanang photo"]

13397742961181886713
13397742961181886713
[/caption] Akar-akar ini meneyerupai otot-otot binaragawan yang kekar ototnya, yang memperlihatkan kekuatan ototnya, mungkin para pendahulu kita dulu mengambil falsafah ini untuk menjadikan pohon beringin sebagai salah satu simbol di dasar negara kita.

[caption id="attachment_182752" align="aligncenter" width="640" caption="akar beringin tua menyerupai pembuluh darah, nanang photo"]

1339774481482078304
1339774481482078304
[/caption] [caption id="attachment_182753" align="aligncenter" width="640" caption="akar beringin yang menyerupai jenggot, nanang photo"]
13397746581585609355
13397746581585609355
[/caption] [caption id="attachment_182754" align="aligncenter" width="548" caption="akar beringin yang menyerupai sel kanker"]
13397747901359244753
13397747901359244753
[/caption]

Akar-akar beringin ini juga mirip dengan sel kanker yang tidak teratur bentuknya, yang penyakit tersebut belum kunjung diketemukan obatnya, mungkin hal itu yang membuat korupsi di negeri ini meraja rela belum bisa diterapi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun