Pematang sawah adalah sebuah 'garis' panjang yang sederhana, namun pematang sawah tidak begitu saja diciptakan, ada maksud, fungsi  dan filosofi yang dalam sekali dibalik pembuatan yang sederhana itu.
[caption id="attachment_175513" align="aligncenter" width="512" caption="pematang batas padi dan tebu"][/caption]
Pematang sawah merupakan batas antara petak sawah yang satu dengan petak yang lain. Sehingga hak dan kwajiban dibatasi oleh pematang ini. Sehingga tidak ada tumpang tindih antara petani satu dengan lainnya dalam satu area sawah yang saling berdampingan.
[caption id="attachment_175514" align="aligncenter" width="512" caption="pematang di teras iring"]
Pematang sawah adalah sebuah komonitas, yang membedakan tanaman satu dengan tanaman lainya
[caption id="attachment_175516" align="aligncenter" width="512" caption="pematang pembatas dengan tanaman lain"]
Di pematang sawah ini pula sering terjadi interaksi sosial antara petani pemilik sawah yang satu dengan yang lainnya, saling berpapasan, saling bercengkerama, saling berbagi di pematang ini. Karena pematang sawah pada hakekatnya milik berdua antara pemilik pematang yang satu dengan yang lainya yang berbatasan. Jadi pematang sawah kewajiban bersama untuk merawatnya.
[caption id="attachment_175520" align="aligncenter" width="512" caption="membuat pematang"]
Pematang sawah juga menjadi saluran irigasi, dimana ribuan hektar petak sawah akan mendapatkan irigasi, keadilan dan pemerataan disini sangatlah mutlak, agar tidak menimbulkan keribuatan di saat sawah-sawah memerlukan irigasi. Diperlukan pengaturan yang khusus namun tidak pernah tertulis dalam hal ini, sering kali hukum adat yang mengaturnya. Dan peraturan ini sangat dipatuhi oleh pemilik lahan.
[caption id="attachment_175517" align="aligncenter" width="512" caption="pematang diantara dua petak"]
Pematang sawah juga merupakan pelindung, agar air yang masuk petak tidak keluar mengaliri petak tetangga.