Mohon tunggu...
Nanang Diyanto
Nanang Diyanto Mohon Tunggu... Perawat - Travelling

Perawat yang seneng berkeliling disela rutinitas kerjanya, seneng njepret, seneng kuliner, seneng budaya, seneng landscape, seneng candid, seneng ngampret, seneng dolan ke pesantren tapi bukan santri meski sering mengaku santri wakakakakaka

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Dipatahkan Dulu Lengan dan Pahanya; Baru Rukun

11 Agustus 2011   23:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:53 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suda berapa kali Udin keluar masuk Ruang Pemulihan, biasanya orang kalau menunggui keluarganya yang paska operasi harap harap cemas, takut bila hal-hal yang menimpa penderita, dan berharap penderita segera sadar.

Namun yang membuat Udin cemas adalah bila mertuannya sadar, dan mengetahui dirinya yang membawanya ke Rumah Sakit, karena sudah hampir 3 tahunan ini dia berselisih dengan keluarga dari istrinya, bahkan istrinya pergi ke bekerja ke luar negeri tanpa sepengetahuannya.

Ini semua karena kelakuan Udin sudah kelewat batas, menghabiskan hartanya bahkan menggadaikan sertifikat mertuanya untuk berfoya foya dengan perempuan lain.

Namun entah apa penyebabnya Udin bisa berubah total berhenti dari kebiasaannya itu, mungkin karena kehabisan modal untuk begituan, atau mungkin karena peringatan keras pinpinannya, karena meski pernah mbolos 3 bulan lebih dia masih tercatat sebagai PNS.

Kebetulan saya dan Udin teman sekantor, dan sudah akrab dengan istrinya karena dia temen sekolah istri saya.

Dan 2 bulanan ini istrinya sering menanyakan keadaan Udin, oleh istri saya dijawab sudah berubah total, dan minta nomer ponsel Udin lalu dikasih juga oleh istri saya.

Selama 2 bulanan ini juga saya pura-pura nggak tahu apa yang terjadi, takut dikira mencampuri urusan teman sekantor, bahkan saya meminta kepada istri Udin untuk merahasiakan siapa yang memberi nomor ponselnya Udin.

Udin terkejut ketika istrinya menelephone, dan dari situ Udin dan istrinya mulai ada komunikasi dan pulih lagi, sampai pulang bulan ini dia langsung ke tempat kontrakannya Udin.

Dan sambil jalan dia mengambil perumnas dari hasil kerjanya di luar negeri.

Dan sampai mertuanya terjatuh kemarin si Udin belum juga berani menemui mertuanya, hanya istrinya yang datang kerumah bapaknya, dan atas syaran Udin supaya dioperasi di Rumah Sakit tempatnya bekerja.

Semoga pertemuan diselimuti musibah ini bisa menyatukan kembali tali silahturohmi keluarganya Udin.

Semoga ramadhan hari ke-7 ini menjadi saksi rekonsiliasi itu, meski 'dipatahkan dulu paha dan lengannya dulu baru bersatu', pasti Alloh tidak sia-sia memberikan musibah ini.

[telkomsel ramadhanku]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun