Selanjutnya ketiga pusaka tersebut dinaikan mobil pik-up dengan pengawalan dari polisi, tentara, dan satpol pp. Para petugas yang membawa pusaka rata-rata para pejabat eselon di Ponorogo yang selanjutnya menuju makam Setono makam Raden Katong. Di makam Setono ini dilakukan doa bersama, semoga para pendiri atau para pendahulu yang babad Ponorogo diampuni segala kesalahan, kekurangan, dan kekhilapan serta diterima segala amal dan perjuanganya. Doa bersama ini merupakan bentuk rasa terima kasih kepada para pendahulu, sehingga Ponorogo bisa seperti keadaan yang sekarang ini.
Setelah doa bersama dilakukan jamasan, jamasan mengunakan 7 sumber mata air yang diantaranya sumber dari mata air telaga Ngebel, sumur masjid Tegalsari, sumber air di gunug Kucur, sumur lama di komplek masjid Setono, air sendang Wayang Pulung, , sumur di masjid Tajug. Dan siang harinya dilakukan kirab pusaka yang dimulai dari komplek makam ini menuju pendopo kabupaten tempat dimana pusat pemerintahan sekarang dan tempat pusaka tersebut disimpan.
Dan berikut ini photo-photo prosesi tersebut yang diambil dari group  Beku
Â
*) salam budaya
*) selamat hari jadi ponorogo
*) selamat datang di ponorogo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H