[caption id="attachment_323163" align="aligncenter" width="540" caption="Suasana Pasar sapi Jetis, Ponorogo"][/caption]
Ponorogo (10-09-14)
Bulan Haji sebentar lagi tiba. Kloter-kloter jamaah haji sudah mulai diberangkatkan menuju Tanah Suci melewati embarkasi-embarkasi.
Dan bersamaan dengan datangnya Bulan Haji tentu dibarengi dengan ibadah Kurban, untuk Indonesia biasanya berupa hewan sapi, kambing, atau domba.
Dan suasana pasar hewan pun sudah mulai peningkatan aktivitasnya, tampak banyak hewan calon kurban yang diperjual-belikan. Namun banyaknya hewan yang ada tidak diimbangi dengan meningkatnya transaksi. Selain sepi pembeli, harga  turun bahkan anjlok dari bulan sebelumnya.
Menurut Pak Kateno Debleng sapi bawaannya rata-rata laku 20 juta per ekor, namun kali ini harus dia tawarkan 16 juta, itu pun belum ada yang menawarnya. Bahkan menurut dia harga sapinya bisa jatuh di kisaran 14-an juta.
"Nggak turun lagi mas harga sapi, tapi jatuh anjlok, dan siap-siap merugi....." jelas Pak Kateno Debleng, sambil mengelus-ngelus sapinya.
Menurut Pak Suwandi yang juga blantik sapi, turunnya harga sapi dan kambing disebabkan banyaknya hewan yang keluar dari petani, karena para petani atau pemelihara sedang butuh biaya sekolah karena kali ini sedang musim masuk sekolah.
"Nembe sami ragat anak mas... niki nembe do mbayari sragam lan uang masuk sekolah," kata Pak Suwandi.
Masih menurut Pak Suwandi musim kemarau panjang membuat rumput dan makan ternak sulit sehingga petani dan pemelihara melepas hewan ternaknya.
[caption id="attachment_323169" align="aligncenter" width="540" caption="sapi ukuran begini yang bulan lalu laku 20 juta, sekarang 15-16 an juta"]