Mohon tunggu...
Bunk Abdoell
Bunk Abdoell Mohon Tunggu... karyawan swasta -

TULISLAH APA YANG MAU KAU TULIS WALAU HANYA BEBERAPA KATA...!!!!!!!

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Jiwa Korsa ala Ksatria?????

6 April 2013   04:16 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:39 683
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rapl Linton dalam bukunya (THE STUDY OF MAN) mengatakan bahwa L’ESPRIT DE CORPS adalah THE DEVELOPMENT OF CONSIOUNESS, AFEELING OF UNITY.
Jiwa korsa adalah semangat keakraban dalam korps atau
corps geest. Jiwa korsa adalah kesadaran korps, perasaan kesatuan, perasaan kekitaan, suatu kecintaan terhadap perhimpunan atau organisasi. Tetapi kebanggaan itu secara wajar, tidak berlebihan, tidak membabi buta. Sedangkan Staplekamps jr. Leluit derat dalam tulisan berjudul corps geest (demilitaire
spectator, 1952) mengemukakan bahwa pengertian jiwa korsa terdiri dari faktor – faktor : Rasa hormat, rasa hormat pribadi dan rasa hormat pada organisasi/korps. Setia. setia kepada sumpah, janji dan tradisi kesatuan serta kawan – kawan satu korps. Kesadaran. Terutama kesadaran bersama, bangga untuk menjadi
anggota korps. TIDAK MEMENTINGKAN DIRI SENDIRI DAN SIAP BERKORBAN UNTUK
KEPENTINGAN YANG LEBIH BESAR. mungkin jiwa korsa ini seperti konsep ashabiyah-nya ibnu khaldun (1332-1406) dalam bukunya yang terkenal muqadimah yang diartikan sebagai rasa senasib sepenanggunngan, perasaan solidaritas, semangat kesatuan (korps), kesadaran kolektif dsb- nya.
Jiwa korsa yang kuat tidak mudah padam selama didalam korps. Di dalam jiwa korsa terkandung di dalamnya loyalitas, merasa ikut memiliki, merasa bertanggung jawab, ingin mengikuti pasang surut serta
perkembangan korps-nya.Seorang yang memiliki jiwa korsa tinggi pasti penuh inisiatif, tetapi
tahu akan kedudukan, wewenang dan tugas-tugasnya.Jiwa korsa yang murni dan sejati akan menimbulkan sikap terbuka menerima saran dan kritik, tidak membela kesalahan tetapi justru mengusahakan sesuatu pada proporsi yang sebenarnya. Mau menegur atau memperbaiki sesama warga korps yang berbuat tidak baik dan bukan menutupi kesalahanya, dan berani mawas diri. Dan mengenai loyalitas perlu diartikan lebih luas disamping kepada korps, loyalitas mengandung pengertian pula bahwa apa yang diperbuat harus memberikan manfaat atau kebaikan dimanapun ia berada (http://warsita23synyster.blogspot.com/2011/08/pengertian-jiwa-korsa.html)
ketika saya buka akun kompasiana saya,yang entah berapa lama sudah tidak saya buka,saya mendapati tulisan-tulisan tentang kejadian penyerbuan Lapas Cebongan yang menewaskan empat "Preman"  kata preman yang saya tuliskan adalah kata-kata yang diucapkan oleh Ketua Tim Investigasi TNI Brigjen TNI (CPM) Unggul K Yudhoyono yang menerangkan bahwa penyerangan itu merupakan aksi seketika yang dilatarbelakangi jiwa korsa dan membela kesatuan yang bermula dari tewasnya salah satu anggota KOPASSUS yaitu Serka Heru Santoso di Hugo's cafe,Entah jiwa korsa yang dimaskud diatas apakah termasuk ke dalam beberapa pengertian Jiwa Korsa yang lagi-lagi harus saya cari pengertiannya dan kebetulan ada kawan yang menuliskannya Di salah satu blog yang Link nya saya sertakan pula diatas,akan tetapi semua orang berhak untuk menterjemahkan arti Jiwa Korsa tersebut karena tidak ada larangan untuk menterjemahkannya,Jiwa Korsa ala Ksatria,saya tertarik akan kata-kata ini Zaman sekarang, ksatria merujuk pada profesi seorang yang mengabdi pada penegakan hukum, kebenaran dan keadilan prajurit, bisa pula berarti perwira yang gagah berani atau pemberani. Kelompok ini termasuk pemimpin negara, pimpinan lembaga atau tokoh masyarakat karena tugasnya untuk menjamin terciptanya kebenaran, kebaikan, keadilan dan keamanan di masyarakat, bangsa dan negara. Ksatria adalah mereka yang memberikan contoh yang baik-baik,lalu apakah dengan penyerbuan yang di lakukan ke LP Cebongan merupakan hal yang baik,apakah menjamin terciptanya satu kebenaran? apakah penegakkan hukum bisa seperti itu?

semua berhak menilainya,kalau menurut saya hal tersebut bukanlah sikap atau sifat seorang Ksatria,kalau semua persoalan diselesaikan dengan cara-cara tersebut,selalu pakai jiwa Korsa,semua orang yag merasa dirinya Ksatria bagi kelompoknya atau genk-nya juga akan mencontoh apa yang terjadi tersebut,misalnya kelompok preman yang tidak senang atas tewasnya rekan mereka,dan mereka juga Ksatria bagi kelompoknya dan juga memiliki jiwa Korsa yang tinggi,apalagi mereka juga dengan mudah mengakses senjata bukan tidak mungkin mereka juga akan melakukan hal yang sama,untuk menunjukkan jiwa Korsa mereka walau tidak berdampak pada kebaikan,entahlah,atau ini hanya kegelisahan saya sendiri terhadap satuan elit yang seharusnya bertindak tidak seperti apa yang terjadi,tapi saya juga salut atas kejadian ini karena bisa terungkap,bagaimana dengan kejadian-kejadian yang lain yang juga melibatkan para Ksatria di Negeri ini,ya para ksatria di negeri ini seharusnya bisa mencontoh para Ksatria yang berani mengakui kesalahannya dalam hal ini mereka yang mengeksekusi mati para "preman" di LP Cebongan,penjara akan penuh apabila para ksatria yang ada di Gedung DPR,Mabes Polri dan semua Institusi di Negeri ini berani mengakui kesalahannya,tapi sayangnya  itu cuma mimpi saja.....hehehee :)

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun