Mohon tunggu...
Bung Zaki
Bung Zaki Mohon Tunggu... Human Resources - Mahasiswa Disiplin Ilmu Komunikasi Public Relation

Seorang pria muda yang mau belajar dan bekerja keras untuk menggapai impiannya.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Mengubah Kebiasan dengan Mengendalikan "The Power Of Emotional"

26 Mei 2020   20:19 Diperbarui: 26 Mei 2020   20:34 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah berusaha tapi belum sesuai hasil?


Perhatikan EMOSIONALMU 
Ada hal yang harus dilakukan secara runut dan benar.
Jika melakukannya dengan baik, niscaya akan mendapatkan tujuan yang kita inginkan.


1. Kendalikan emosi mu
Jika dalam kondisi kita akan atau sedang memutuskan, merencanakan sesuatu, kelola lah emosi dengan baik. Emosi tidak hanya rasa amarah, berkobar-kobar atau pun bergembira secara berlebihan. Salah satu diantaranya Emosi yang dimaksud yaitu cukup tenang dan berkonsentrasi. Selain itu bisa ditambah dengan penguatan spiritual seperti ibadah dan aktivitas keimanan lainnya.


2. Berpikir dengan benar
Mempertimbangkan segala kemungkinan yang ada melihat dari dua sisi, Positif dan Negatif. artinya dalam setiap ingin dan akan melakukan sesuatu berusahalah untuk berpikir "ganda". Terkadang kita cenderung tergoda oleh pengaruh yang ada di sekeliling kita. untuk itu, gunakan lah Common sense (akal sehat)


3. Tindakan
Tahapan ketiga ini adalah lanjutan dari cara Berpikir dengan benar. Kerjakan apa yang diputuskan dalam pikiran yang sudah dipertimbangkan dengan baik. Jika suatu ide atau rencana sudah di proses secara benar oleh pikiran, maka tindakan yang benar akan berbanding lurus dengan apa yang di hasilkan oleh pikiran yang benar.


4. Hasil
Merupakan elaborasi dari ketiga elemen diatas. Hasil akan tunduk atas apa yang sudah di usahakan.
 Nasib
Biasanya kata Nasib ini sering muncul saat seseorang menimpa hal baik dan buruk. Seperti si A sekarang hidupnya serba kecukupan yaa, jawaban yang sering muncul ialah " yo emang wes dadi nasibe apik" atau ya memang sudah nasibnya baik, begitu pun sebaliknya dengan nasib buruk.

Sebenarnya nasib baik dan buruk yang menimpa seseorang itu tidak semata mata muncul dengan sendirinya (ujug-ujug), namun nasib merupakan turunan dari beberapa tahapan yang harus dan sudah dilalui seseorang.

Jika emosi baik, maka cara berpikir nya akan baik. Jika cara berpikir kita baik, maka tindakan kita pun baik. Jika tindakan yang kita lakukan baik, maka, hasil yang diperoleh pun akan baik. Dan nasib berujung baik.

Situasi berikut bisa berbeda jika diganti menggunakan kata "buruk" atau belum benar.

SEMOGA BERMANFAAT.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun