Semua kesatria berwal  dari orang yang lemah tak berdaya, kebodohan dan kepolosan masih ada dalam  dirinya.Â
tapi semua berubah semenjak hadirnya emosi yang memuncak untuk bertahan hidup, melindungi orang yang di sayang, atau mempertahankan apa yang penting  bagi dirinya, didikan oleh lingkungan yang memaksanya untuk berjuang, berkerja keras, dan dispilin. Mau tak mau harus didik demikian karena berada di lingkungan perang.Â
dalam daerah perangmengharuskannya untuk bersiap siap dalam segala hal yang terjadi.  mensiapkan skill dan mental yang tangguh untuk bisa bertahan hidup di medan bertemputan. Sampai sering kali membuatnya berada diambang kematian, membuatnya  jadi pribadi yang tangguh dan kuat.Â
Kesatria tumbuh dalam lingkungan perang, akan berbeda dengan kesatria yang hidup dilingkungan yang damai
Seseorang menyampaikan itu di storynya, ia membiarkan siapapun untuk berintrepretasi terhadap kata kata tersebut.Â
Aku mengartikannya dengan kita perlu jadi kesatria dalam hidup yang perlu menyiapkan mental, skill, wawasan, dan pengalaman untuk bertahan hidup di tengah gempuran medan kehidupan yang tak jelas apa yang akan terjadi beberapa bulan bahkan tahun. bahkan kita gakk tahu kapan musuh bisa datang, bisa jadi di sekitar kita jadi musuh kita kan...bisa jadi kan...
yah...jadilah kesatria dalam hidup
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI