Bandung. Dewan Pengurus Pusat (DPP) Pemuda Tani Indonesia melaksanakan kegiatan Sekolah Lapang Padi di Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat (28/07).
Sebelumnya pada awal bulan Juli kegiatan serupa dilaksanakan di Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Kegiatan ini dimaksudkan dalam rangka meningkatkan produktivitas padi.
Menurut Sekretaris Jenderal DPP Pemuda Tani Indonesia Suroyo, melalui sekolah lapang padi ini, kita terus berupaya untuk terus meningkatkan produktivitas padi.
"Sekolah Lapang Pemuda Tani Indonesia berusaha meningkatkan produktivitas padi yang tadinya 5 Ton per hektar, bisa meningkat menjadi 6 - 7 Ton per hektar", ujarnya.
Sekolah lapang di Kabupaten Serang, Banten, dan Kabupaten Bandung, Jawa Barat, menjadi pilot percontohan yang akan dikembangkan di daerah lain, terkhusus sentra-sentra produksi padi.
"Peningkatan produktivitas padi dan menggenjot musim tanam minimal 3 kali dalam semusim untuk mewujudkan Swasembada Pangan secara konsisten, sebagaimana yang menjadi visi Pak Prabowo Subianto", pungkas Suroyo.
Pemerintahan mendatang akan melaksanakan Swasembada Pangan melalui program intensifikasi dan ekstensifikasi. Dalam rangka menyambut gagasan Pak Prabowo sebagai Presiden RI terpilih, kami dari Pemuda Tani Indonesia melaksanakan Sekolah Lapang Padi di seluruh Indonesia.
Suroyo menambahkan, bahwa Sekolah Lapang merupakan salah satu faktor kunci yang diyakini bisa memperluas produktivitas padi. Petani sebagai subjek utama bekerja bersama-sama dengan para pihak.
"Pemuda Tani yakin dalam lima tahun mendatang, produksi padi nasional akan mencukupi kebutuhan beras nasional, yang bersumber dari Lumbung Pangan di Desa, Daerah, dan Nasional", tuturnya.