Terlepas dari soal lokasi, pelayanan, harga dan cita rasa serta tato pramu sajinya, kebersihan warung soto Cak Dul terlihat resik. Setiap kali pelanggan selesai makan, meja dan kursi yang ditinggalkan segera dibersihkan dan dirapikan kembali oleh pegawai Cak Dul dengan sigap. Kondisi demikian yang membuat pelanggan nyaman saat menikmati soto.Â
Satu info tambahan, Soto Lamongan Cak Dul, selain bisa dinikmati di tempat, ia juga bisa diorder via ojol melalui aplikasi gofood atau grabfood. Ada satu pemandangan jika datang langsung ke lokasi, Anda akan menjumpai pengamen yang setia berdiri  di mulut jalan masuk ke warung tersebut, sepanjang warung tersebut buka, pula Anda akan menjumpai pedagang buah-buahan yang dijajakan ibu atau bapak tua di atas motor atau di bawah lantai menuju pintu masuk warung soto tersebut. Cak Dul, rupanya, memberi ruang bagi mereka untuk mendapatkan rezeki dari para pecinta soto langganannya.Â
Sikap baik sekaligus tindakan terpuji yang dilakukan Cak Dul di atas dalam rangka berbagi rezeki dengan pedagang kecil lainnya. Salut dan luar biasa. Tapi, terus terang, saya belum melihat wajah Cak Dul langsung sebagai pemilik warung soto tersebut. Saya melihat wajah Cak Dul hanya di spanduk warungnya, yang kebetulah wajahnya dipajang di sana. Di bagian kasir saya (hanya) melihat seorang ibu yang mengurusi pembayaran para pelanggan, yang saya duga itu adalah istri Cak Dul.Â
Selain ibu kasir yang tampak di sana, saya hanya melihat sejumlah laki-laki dan perempuan muda sebagai pegawai-pegawainya yang bertugas di lantai satu dan dua melayani pelanggan. Di manakah Cak Dul bersembunyi? Embuh! Tak penting mencari keberadaannya. Yang paling penting adalah puas dengan cita rasa yang ia sajikan untuk para pelanggan dan pecinta soto ayam lamongan. Salam kenal dari saya Cak Dul..!
Kota Serang | Sabtu, 10 September 2022
/Bung Rifai
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H