Anies Baswedan sempat menyampaikan ucapan menarik kala menyalurkan hak suara di TPS 29 Lebak Bulus, Jakarta, 27 November lalu. Sebagaimana dilansir banyak media, mantan gubernur DKI Jakarta tersebut mengatakan ia hanya memilih pasangan calon yang bisa mencoblos dirinya sendiri.
Ucapan tersebut bermakna sentilan, sebab dalam persaingan Pilkada Jakarta tahun ini ada pasangan calon yang ber-KTP luar daerah. Ya, paslon dimaksud adalah Ridwan Kamil-Suswono yang merupakan pesaing utama Pramono Anung-Rano Karno.
Ridwan Kamil, mantan wali kota Bandung cum gubernur Jawa Barat, masih memegang KTP daerah asalnya. Pada Pilkada lalu ia menggunakan hak pilih di TPS 23 Ciumbuleuit, Kecamatan Cidadap, Kota Bandung.
Demikian pula Suswono yang merupakan warga Kota Bogor. Mantan menteri pertanian tersebut menyalurkan suaranya di TPS 07 Kelurahan Kedung Waringin, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor.
Hal ini menjadikan paslon dengan slogan R1DO tersebut satu-satunya kandidat yang tidak bisa mendukung dirinya sendiri dalam Pilkada Jakarta 2024. Pasalnya baik Pramono-Rano maupun Dharma Pangrekun-Kun Wardana adalah warga tempatan.
Pramono Anung menyalurkan hak suara di Cipete, sedangkan Rano Karno dan Dharma Pangrekun sama-sama mencoblos di TPS dalam wilayah Kelurahan Lebak Bulus. Lalu Kun Wardana di Ciganjur. Kesemuanya berada di Jakarta Selatan.
Anies Baswedan sendiri secara terbuka menyatakan dukungan terhadap duet Pramono Anung-Rano Karno. Maka, mudah ditebak kepada siapa ucapannya kala itu ditujukan.
Daerah Lain pun Sama
Fenomena ini bukan cuma terjadi di Jakarta. Banyak kandidat Pilkada 2024 lain yang tidak bisa mendukung dirinya sendiri di TPS karena berdomisili di luar daerah tempatnya mencalonkan diri.
Di Muaro Jambi, misalnya, bahkan seluruh keempat calon bupati merupakan pemegang KTP Kota Jambi. Tidak satupun dari mereka yang berdomisili di daerah pemilihan sekalipun dua di antaranya pernah menjabat sebagai bupati dan wakil bupati.
Asnawi Rivai, Zuwanda, Masnah Busro dan Bambang Bayu Suseno semuanya berdomisili di Kota Jambi. Alhasil, tak satupun dari mereka yang dapat menyumbang suara untuk diri sendiri di Pilkada Muaro Jambi pada 27 November lalu.