Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola yang sedang belajar berkebun di desa transmigrasi. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet, juga menulis cerita silat di aplikasi novel online.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Pelatih yang Layak Dilirik PSSI sebagai Pengganti Shin Tae-yong

22 November 2024   09:09 Diperbarui: 22 November 2024   09:11 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petar Segrt merayakan kemenangan bersama para pemain Tajikistan di Piala Asia 2023. (REUTERS/IBRAHEEM AL OMARI)

Siapa pengganti yang sekiranya cocok? Berbeda dengan mayoritas netizen, saya menyodorkan satu nama yang tak pernah disebut-sebut: Petar Segrt.

Pembuat Rekor bagi PSM Makassar

Kalau Anda sudah lama mengikuti serta mengamati Liga Indonesia, seharusnya tidak asing dengan nama ini. Petar Segrt adalah pelatih PSM Makassar pada periode 2011-2013. Sebelum itu, ia sempat menangani Bali Devata di Liga Primer Indonesia (LPI).

Adalah Konsorsium LPI yang mengundang Segrt ke Indonesia. Pria kelahiran Durdevac, Kroasia, ini diplot melatih Bali Devata pada 2011.

Tak sampai setahun berselang, Segrt pindah ke PSM yang ketika itu memutuskan keluar dari Liga Super Indonesia (LSI) garapan PSSI dan bergabung dengan LPI. Di sinilah tangan dinginnya sebagai seorang pelatih terlihat.

Hanya dalam tempo setahun, Segrt sukses mengeluarkan kemampuan terbaik pemain-pemain PSM. Bukti keberhasilannya adalah sumbangan 10 pemain klub asal Makassar tersebut untuk timnas Indonesia. Enam pemain untuk tim senior dan empat pemain ke tim U23.

Segrt juga menjadikan PSM tak terkalahkan di kandang, sebuah rekor baru sepanjang (waktu itu) 97 tahun sejarah klub. Padahal anggota skuatnya rata-rata berusia 22 tahun, rataan usia termuda di LPI.

Desember 2012, Segrt memimpin pasukannya memenangkan Piala Walikota Ternate. Ini raihan trofi pertama bagi PSM dalam tempo nyaris 12 tahun.

Dengan sederet pencapaian ini, tidak mengherankan jika manajemen PSM menawarinya kontrak baru berdurasi 5 tahun. Catat, di era itu memberi kontrak lebih dari setahun kepada pelatih dan pemain bukanlah hal lumrah di sepak bola Indonesia.

Sayang, sekalipun telah meneken perpanjangan kontrak hingga 2017, Segrt memutuskan pergi dari PSM pada Juni 2013. Keputusan yang sangat disesalkan manajemen klub dan juga segenap fans, mereka sudah kadung terpesona pada kinerjanya di atas lapangan.

Pembuat Rekor bagi Afghanistan

Sebetulnya ketika itu Segrt masuk dalam daftar kandidat pelatih baru timnas Indonesia. Namun ia lebih memilih kembali ke Balkan untuk menangani Zvijezda Gradacac di Liga Primer Bosnia per September 2014.

Lagi-lagi Segrt menunjukkan keahliannya dalam mengeluarkan kemampuan terbaik para pemain. Akan tetapi pergantian manajemen di tubuh klub membuatnya didepak. Sebuah keputusan yang mustinya disesali oleh manajemen baru, sebab sepeninggal Segrt klub tersebut terdegradasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun