Laga Tiongkok vs Indonesia di Qingdao, Selasa (15/10/2024) nanti, membawa satu memori berusia lebih dari setengah abad. Di mana setelah menyingkirkan Naga Merah, Indonesia yang seharusnya melaju ke putaran berikutnya malah memutuskan mundur dari Kualifikasi Piala Dunia.
Indonesia kali pertama bersua Tiongkok di Kualifikasi Piala Dunia 1958 yang digelar pada medio 1957. Menjadikan pertemuan beberapa hari ke depan sebagai ulangan berusia 67 tahun.
Masa itu sepak bola kedua negara tengah bagus-bagusnya dan merupakan kekuatan besar Asia. Juga masa-masa di mana tensi politik di Asia masih sangat tinggi, sehingga turut memengaruhi kiprah beberapa tim yang mengikuti kualifikasi.
Misalnya Republic of China (ROC) alias Taiwan yang mengundurkan diri karena hasil undian menggabungkan mereka dengan People's Republic of China (PRC). Kedua entitas baru saja saling membunuh dalam Perang Sipil Tiongkok, sehingga enggan adu kekuatan lagi di sepak bola.
Bukan cuma itu, kedua pemerintahan juga sedang berebut kuasa atas federasi sepak bola Tiongkok (CFA), sampai-sampai saling jegal di FIFA. Sempat terjadi dualisme federasi, di mana Tiongkok (PRC) menguasai CFA dan direspons Taiwan (ROC) dengan membentuk federasi baru bernama ROCFA.
Pada akhirnya FIFA hanya mengakui CFA yang dikuasai PRC sebagai wadah tunggal bagi sepak bola Tiongkok. Sikap yang ditentang Taiwan dengan cara mendaftarkan ROCFA ke FIFA.
Lalu ada pula ketegangan yang diakibatkan partisipasi Israel. Di mana kemudian sejumlah negara memutuskan mundur dari kualifikasi, termasuk Indonesia.
Ungguli Tiongkok
Karena anggotanya masih sama-sama sedikit, FIFA menggabungkan negara-negara Asia dan Afrika (CAF) dalam satu putaran kualifikasi. Bahkan sudah digabung begitu juga jumlah kontestan cuma 8 negara, dengan Afrika diwakili oleh Mesir dan Sudan.
Sebetulnya peserta awal berjumlah 9 tim, tetapi Taiwan langsung mengundurkan diri setelah drawing Putaran Pertama. Mungkin kalau hasil undian tidak menggabungkan mereka dengan Tiongkok, cerita bakal berbeda.
Kedelapan kontestan lantas dibagi ke dalam 4 grup, sehingga masing-masing grup berisi 2 peserta. Kedua tim saling bertanding tandang-kandang dan pemenangnya melaju ke Putaran Kedua.