UEFA Champions League 2024-25 baru saja menyelesaikan matchday kedua. Ada setidaknya tiga hasil di luar perkiraan dari 18 partai yang mentas pada 1-2 Oktober lalu. Salah satunya debutan Stade Brestois 29 yang kembali meraih kemenangan.
Seolah tak mau berhenti membuat kejutan, Brest yang berstatus pendatang baru Liga Champions justru menorehkan dua kemenangan beruntun. Rentetan hasil yang pastinya membuat tifosi AC Milan iri luar biasa.
Kemenangan Brest pada matchday perdana, dua pekan lalu, mungkin dipandang sebagai keberuntungan belaka. Pasalnya, lawan yang dihadapi kala itu boleh dibilang setara: Sturm Graz dari Austria.
Skornya pun tipis saja, yakni 2-1. Lebih-lebih kemenangan tersebut diperoleh Brendan Chardonnet, cs. di kandang sendiri--sekalipun sejatinya Stade de Roudourou adalah homebase En Avant Guingamp.Â
Ternyata Brest bukan sejenis tim jago kandang. Anak-anak asuhan Eric Roy tetap tampil perkasa saat melakoni laga away. Bahkan jauh lebih perkasa jika patokannya adalah skor akhir pertandingan.
Tidak tanggung-tanggung, Brest menggelontor gawang tuan rumah Red Bull Salzburg empat gol tanpa balas! Hasil yang rasa-rasanya tidak terbayangkan di benak kebanyakan pandemen sepak bola Eropa sebelum laga berlangsung.
Bukan Lawan Kaleng-Kaleng
RB Salzburg mungkin cuma klub kasta bawah Eropa, sebelas-duabelas dengan Sturm Graz yang sama-sama berasal dari Austria. Namun setidaknya jelmaan SV Austria Salzburg tersebut merupakan kontestan langganan kompetisi Eropa.
Sejak musim 2019-20, RB Salzburg selalu lolos ke fase grup Liga Champions. Malah beberapa kali mencapai fase gugur, di mana catatan terbaiknya adalah melaju hingga 16 besar pada musim 2021-22.
Tentu rekor tersebut sangat tidak sebanding dengan Brest yang baru kali ini mencicipi pentas level kontinental. Dengan kata lain, si debutan mengalahkan lawan yang jauh lebih berpengalaman. Bolehlah dibilang sebagai David vs Goliath dalam sepak bola.