Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet. Kini berkecimpung di dunia novel online dan digital self-publishing.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Susahnya Pesepak Bola Menembus Senayan

2 Oktober 2024   05:25 Diperbarui: 2 Oktober 2024   07:40 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana pelantikan anggota DPR-DPD RI periode 2019-2024, Selasa (1/10/2024). (tangkapan layar TV Parlemen)

Katanya, sepak bola adalah olah raga paling favorit di Indonesia. Nyatanya, tak banyak pesepak bola aktif maupun mantan pemain yang sukses menembus ketatnya persaingan menuju gedung DPR RI di Senayan, Jakarta.

Bukti terbaru adalah daftar nama-nama anggota DPR RI periode 2024-2029 yang baru saja dilantik pada 1 Oktober kemarin. Dari 580 legislator, tak satupun berasal dari kalangan pesepak bola.

Ya, tidak satu nama pun. Baik pesepak bola yang masih aktif merumput maupun yang sudah gantung sepatu.

Bahkan jika mundur ke Pemilu Legislatif pada Februari lalu, nama-nama calon anggota DPR RI yang berlatar belakang pesepak bola sangat minim sekali. Jumlahnya cuma 4 orang dari total 9.917 caleg yang terdaftar dalam Daftar Calon Tetap (DCT) keluaran KPU.

Mari bermain matematika sedikit. Empat dari 9.917 bermakna persentasenya hanyalah sebesar 0,040%.

Nol koma nol! Amat sangat sedikit sekali!

Sedikit dan Gagal Semua

Keempat nama caleg eks pesepak bola tersebut adalah Seto Nurdiantoro yang maju melalui Partai Nasional Demokrat di Daerah Pemilihan (Dapil) Yogyakarta, Prof. Djohar Arifin Husin (Partai Gerindra, Dapil Sumatera Utara III), Nilmaizar (Partai NasDem, Dapil Sumatera Barat I) dan Rahmad Darmawan (Partai Demokrat, Dapil Lampung II).

Meski dua nama terakhir lebih dikenal sebagai pelatih, mereka adalah mantan pemain di era terdahulu. Demikian pula Prof. Djohar yang lebih dikenang sebagai eks Ketua Umum PSSI.

Coach RD sempat menjadi penggawa Persija Jakarta dan Persikota Tangerang pada masa Perserikatan yang kemudian dilebur ke dalam Liga Indonesia. Pria kelahiran Kota Metro, Lampung, ini bahkan pernah merantau ke Liga Malaysia karena dikontrak Angkatan Tentera Malaysia FA.

Adapun Nilmaizar adalah pemain muda berbakat pada era 1980-an, seangkatan Kurniawan Dwi Yulianto. Ia lolos seleksi masuk Diklat Ragunan, lalu menembus tim Garuda II yang merupakan timnas bayangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun