KETUA Umum PSSI Erick Thohir menegaskan keseriusannya dalam mengembangkan sepak bola putri. Menarik dinantikan akankah timnas wanita Indonesia kembali menggeliat, serta melahirkan penerus legenda hidup Muthia Datau?
Penegasan tersebut disampaikan Erick dalam konferensi pers bertajuk Wajah Baru Timnas Putri di press room Stadion Utama Gelora Bung Karno, Sabtu (22/9/2024) malam WIB. Dalam kesempatan itu Pak Ketum didampingi Sekjen PSSI Yunus Nusi, manajer timnas putra Kombes Pol. Sumardji, manajer timnas putri Galih Kartasasmita dan anggota Exco PSSI sekaligus Ketua Komite Sepak Bola Wanita Vivin Cahyani Sungkono.
Bentuk keseriusan PSSI, seperti dikatakan Erick, di antaranya dengan menggelontorkan dana sebesar Rp 36 miliar untuk memenuhi kebutuhan sepak bola putri sepanjang tahun ini. Termasuk membiayai kegiatan timnas putri di semua kelompok umur.
Yang terbaru, timnas putri akan melaksanakan pemusatan latihan di Jepang pada 24 September hingga 21 Oktober. Ini sebagai langkah persiapan menghadapi Piala AFF Wanita di Laos, 23 November-5 Desember mendatang.
Lalu pada FIFA Matchday 25 Oktober, tim asuhan Satoru Mochizuki bakal menantang Belanda. Erick mengungkapkan, pertandingan uji coba tersebut sebagai wujud jalinan kerja sama PSSI dan KNVB dalam pengembangan sepak bola putri Tanah Air.
Vivin menambahkan, sebanyak 28 pemain telah dipersiapkan untuk mengikuti training center tersebut. Termasuk sederet pemain naturalisasi seperti Katarina Stalin, Sydney Hooper dan Kayla Ristianto.
Tidak main-main, PSSI memasang target juara di Piala AFF Wanita 2024. Peluang untuk itu sangat terbuka, sebab tim-tim kuat seperti Filipina, Thailand dan Vietnam tidak ikut serta karena berstatus unggulan.
Liganita Era Baru
Di momen itu pula Erick menyebutkan bakal segera menggulirkan liga wanita. Sebagai permulaan, kata Erick, kontestannya berjumlah 8 klub yang dinilai sebagai angka ideal.
Erick menjelaskan, jumlah tersebut tidak terlalu sedikit sehingga liga dapat berlangsung beberapa bulan. Juga tidak terlalu banyak agar para peserta sanggup ikut serta sampai selesai. Tidak kehabisan "napas" di tengah jalan.
Berapapun itu, terpenting liga wanita segera bergulir. Kehadiran sebuah liga wanita yang rutin dan tertata bakal sangat penting bagi kembalinya sepak bola putri setelah mati suri selama puluhan tahun.