Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet. Kini berkecimpung di dunia novel online dan digital self-publishing.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Akal Cerdik Thailand Memilih Lawan di Fase Gugur Piala Asia 2023

22 Januari 2024   16:38 Diperbarui: 23 Januari 2024   13:44 4922
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Supachai Chaided merayakan gol ke gawang Kyrgyzstan, 16 Januari 2024 lalu. FOTO: Twitter/AFC Asian Cup

THAILAND menunjukkan diri sebagai tim spesialis turnamen. Menghadapi Oman di Stadion Abdullah bin Khalifa, Ahad (21/1/2024) malam WIB, Tim Gajah Perang terlihat betul sengaja mengincar hasil imbang. Apa alasannya?

Seperti biasa, setiap petang saya membuka aplikasi AFC Live untuk ikut tebak-tebakan. Untuk pertandingan Oman vs Thailand, mulanya saya memilih imbang. Namun menjelang kick-off saya berubah pikiran dan ganti pilihan.

Saya ganti memilih Thailand yang bakal keluar sebagai pemenang. Alasannya, tim asuhan Ishii Masatada pasti mengincar tiga poin demi mengamankan tiket ke fase gugur.

Terlebih lawan terakhir Thailand di Grup F adalah Arab Saudi. Jadi, supaya dapat bermain tanpa beban di matchday terakhir, saya menebak Theeraton Bunmatan, cs. bakal menggulung Oman sekalipun dengan skor tipis.

Ternyata Thailand punya perhitungan sendiri. Sebuah hitung-hitungan yang sangat matang dan terukur, menunjukkan betapa mereka adalah tim sarat pengalaman dalam mengarungi turnamen.

Alih-alih ngotot, Thailand justru bermain lebih defensif dan pasif. Mereka membiarkan para pemain Oman terus menekan sepanjang pertandingan, tetapi tidak pernah membiarkan ada yang masuk ke dalam kotak penalti.

Hanya sesekali saja Thailand balik menyerang. Itupun cuma 2-3 pemain yang maju ke depan, sedangkan sisanya tetap bertahan di area permainan sendiri.

Setelah mengamati jalannya permainan di babak pertama, barulah saya menyadari jika Thailand sengaja mengincar hasil imbang. Keyakinan saya semakin menguat setelah melihat bagan turnamen di laman Wikipedia.

Harus diakui, hitung-hitungan Thailand sungguh brilian. Indonesia harus belajar banyak dari mereka.

Memilih Lawan Selanjutnya

Mengapa Thailand hanya mengincar hasil imbang melawan Oman? Apa yang mereka perhitungkan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun