Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola yang sedang belajar berkebun di desa transmigrasi. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet, juga menulis cerita silat di aplikasi novel online.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Philippe Troussier dan Kekalahan Ketiga dari Indonesia

20 Januari 2024   07:00 Diperbarui: 20 Januari 2024   07:03 859
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika itu Troussier merupakan pelatih Qatar, rival Indonesia di Grup A. Dua tim lain adalah tuan rumah Tiongkok dan Bahrain.

Partai perdana turnamen diwarnai kejutan. Tiongkok yang adalah kontestan Piala Dunia 2002 ditahan imbang Bahrain, tim dari pot 4 alias berperingkat paling rendah di grup.

Ternyata setelah itu Indonesia membuat kejutan tambahan. Masuk lapangan sebagai underdog, Tim Garuda menang tipis 2-1 lewat gol Budi Sudarsono dan tendangan jarak jauh nan indah dari Ponaryo Astaman.

Yang menonton langsung pertandingan tersebut pasti masih mengingat jelas bagaimana berkelasnya gol Ponaryo. Kala itu masuk nominasi gol terbaik turnamen.

Hasil ini mengguncang Qatar. Pasalnya, peringkat Indonesia lebih rendah. Lalu curriculum vitae pelatih Ivan Kolev juga kalah mentereng dari Troussier. Kalah jauh bahkan.

Bayangkan saja, Indonesia adalah timnas senior pertama yang ditangani Kolev. Sebelumnya ia hanya dipercaya melatih tim Bulgaria U-19 dan U-21, selain sederet klub lokal di negaranya ditambah Persija Jakarta.

Dengan demikian, Piala Asia 2004 juga adalah turnamen internasional pertama dalam karier Kolev. Kalau ada istilah pelatih debutan, maka dialah orangnya.

Pelatih Level Dunia

Mari bandingkan dengan rekam jejak Troussier yang membentang sepanjang benua Afrika ke Asia. Dan ini hanya membandingkan di level timnas, tidak termasuk klub.

Troussier adalah pelatih yang meloloskan Nigeria ke Piala Dunia 1998. Meski kemudian didepak oleh federasi sepakbola Nigeria yang lebih mempercayai Bora Milutinovic untuk memimpin tim di putaran final.

Kesuksesan itu membuat Burkina Faso menggaet Troussier jelang Piala Afrika 1998. Tangan dingin pria Prancis ini membawa Burkina Faso sebagai kejutan dengan melaju hingga semifinal.

Dasar rejeki, Troussier tetap saja tampil di Piala Dunia 1998 yang digelar di negeri asalnya. Ia datang sebagai pelatih baru Afrika Selatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun