Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola yang sedang belajar berkebun di desa transmigrasi. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet, juga menulis cerita silat di aplikasi novel online.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Memetakan Kandidat Juara Piala Asia 2023

17 Januari 2024   22:05 Diperbarui: 19 Januari 2024   07:42 1069
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jepang, salah satu kandidat kuat Piala Asia 2023. FOTO AFP/JEWEL SAMAD via KOMPAS.com

Putaran perdana fase grup Piala Asia 2023 telah rampung digelar. Dari 12 laga yang sudah berjalan sepanjang 12-16 Januari 2024, mulai dapat diraba siapa saja yang layak masuk bursa juara.

Sesuai tradisi, turnamen dibuka dengan pertandingan yang melibatkan tuan rumah. Hasilnya, Qatar melibas Lebanon dengan skor meyakinkan: 3-0.

Jangan bayangkan pertandingan ini berjalan berat sebelah. Lebanon sebenarnya menunjukkan perlawanan, tetapi Qatar jauh lebih baik dalam mengkonversi peluang-peluang yang didapat.

Sebagai tuan rumah sekaligus juara bertahan, Qatar termasuk salah satu kandidat juara Piala Asia 2023. Selain motivasi ingin mempertahankan gelar di hadapan publik sendiri, Akram Afif cs. juga punya atribut cukup untuk bersaing.

Skuat Qatar memang "hanya" diisi nama-nama yang merumput di liga lokal Qatar. Namun siapa yang meragukan kualitas seorang Almoez Ali atau Hassan Al-Haydos?

Okelah, di Piala Dunia 2022 mereka babak belur. Hanya menjadi juru kunci Grup A setelah selalu menelan kekalahan dari tiga pertandingan.

Namun, hei, lawan Qatar ketika itu juga tidak main-main. Ada Belanda, Senegal, serta Ekuador yang merupakan tim alot asal Amerika Selatan.

Di pentas Asia sendiri, belakangan Qatar sudah masuk ke jajaran atas. Tim asuhan Tintin Marquez adalah satu kandidat juara Piala Asia 2023.

Dominasi Kekuatan Tradisional

Selain Qatar, kandidat juara lainnya masih dalam kalangan kekuatan tradisional Asia. Kesemuanya sudah menunjukkan kepantasan menjadi tim terbaik ketika menaklukkan lawan di matchday pertama.

Di Grup B, saya menjagokan Australia. Skuatnya memang tak semewah era Tim Cahill masih bermain, tetapi tetap saja mereka adalah salah satu favorit di turnamen ini.

Tak seperti Qatar, skuat Australia dominan diisi oleh penggawa-penggawa klub Eropa. Hanya empat pemain yang merumput di liga domestik.

Kepantasan Australia sebagai kandidat juara terlihat kala menaklukkan India. Sempat kesulitan oleh pertahanan rapat yang digalang Sunil Chetri, cs., The Socceroos sukses mengakhiri pertandingan dengan kemenangan 2-0.

Kematangan dan kesabaran para pemain Australia terlihat dalam laga tersebut. Dua hal yang menjadi modal berharga dalam persaingan merengkuh gelar juara.

Di Grup C, dalam amatan saya Iran bakal sangat dominan. Ini tim yang agresif lagi bergairah, sangat khas sebagaimana Iran yang kita kenal selama ini.

Gol pertama ke gawang Palestina yang tercipta pada menit ke-2 menggambarkan betapa hausnya Iran akan kemenangan. Ingat pula bagaimana mereka sudah membobol gawang Indonesia di bawah 5 menit kala melakoni ujicoba, awal Januari ini.

Di Grup D, harus diakui Jepang adalah jagoannya. Saya setuju dengan ucapan Bung Ronny Pangemanan dalam podcast Robola di kanal Sportify, tiga tim lain di grup ini bakal kena hajar oleh Samurai Biru.

Irak mungkin bakal jadi pengganggu serius di sini, tapi Jepang terlalu kuat untuk digoyang. Kalaupun sukses mengganggu, paling mentok Irak hanya bisa mencuri 1 poin.

Di Grup E, Republik Korea sudah membuktikan jika mereka punya mental pemenang. Meski sempat kurang meyakinkan di awal laga, perlahan Son Heung-min bangkit dan mengunci kemenangan.

Bahrain seharusnya bukan lawan sepadan bagi Republik Korea. Namun pelatih Jurgen Klinsmann tetap menurunkan tim terbaiknya dalam starting line-up.

Sikap ini menandakan betapa Republik Korea sangat serius di Piala Asia 2023. Poin yang membuat mereka layak masuk dalam bursa calon juara.

Dari Grup F, tidak ada nama lain yang layak disebut selain Arab Saudi. Bukan bermaksud meremehkan tiga tim lain, tetapi Salem Al-Dawsari, cs. terlalu tangguh bagi mereka.

Siapapun yang menyaksikan pertandingan Arab Saudi vs Oman, Rabu (17/1/2024) dini hari WIB, bakal mengakui mental pemenang dalam diri The Green Falcons. Ini adalah kesebelasan yang tidak akan pernah berhenti sebelum tujuan mereka tercapai.

Oman diunggulkan lewat hadiah penalti pada menit ke-14. Namun tim asuhan Roberto Mancini tak putus asa berjuang sepanjang laga, sampai akhirnya sukses membalik skor menjadi kemenangan 2-1 pada menit-menit akhir.

Para Pengganggu Kemapanan

Singkat kata, bagi saya Qatar, Australia, Iran, Jepang, Republik Korea dan Arab Saudi adalah calon pemuncak grup masing-masing. Mereka tak akan kesulitan lolos ke fase knock-out.

Di luar keenam tim tersebut, ada sederet tim yang bakal tampil mengejutkan. Boleh dibilang mereka-mereka ini adalah para pengganggu kemapanan kekuatan tradisional Asia. 

Saya memperhitungkan deretan kandidatnya adalah Uzbekistan dari Grup B, Uni Emirat Arab (Grup C), Irak (Grup D), Yordania (Grup E) dan Oman (Grup F). Meski mungkin masih belum mampu meruntuhkan dominasi, setidaknya mereka dapat menjadi ganjalan serius.

Irak, misalnya, tentu ingin mengulang gelar juara yang mereka raih di Jakarta pada Piala Asia 2007. Keinginan ini disiratkan oleh Osama Rashid dalam konferensi pers jelang pertandingan melawan Indonesia, Ahad (14/1/2024) lalu.

Jangan lupa, tim asuhan Jesus Casas adalah juara Piala Teluk 2023. Ini modal yang sangat masif bagi mereka untuk mencapai kesuksesan lebih besar di Qatar.

Bicara Piala Teluk 2023, Oman adalah finalis yang dikalahkan Irak. Maka jangan heran jika Faiz Al-Rushaidi, cs. sempat membuat repot Arab Saudi sekalipun akhirnya kalah.

Sebelum Piala Teluk 2023, Oman juga menembus fase gugur Piala Arab 2021. Sayang, Tunisia yang mereka hadapi di perempatfinal memang terlalu tangguh.

Sedangkan Uzbekistan sedang dalam tren menanjak dalam tahun-tahun belakangan. Yang terbaru, tim asuhan Srecko Katanec menjadi runner-up Piala CAFA 2023.

Turnamen tersebut selevel Piala AFF di Asia Tenggara. Uzbekistan hanya kalah tipis 0-1 dari Iran di partai final.

Lalu Yordania, ini kekuatan sepakbola Timur Tengah yang belum pernah mencicipi gelar apapun. Maka tim asuhan Hussein Ammouta punya motivasi kuat untuk tampil sebaik mungkin di Piala Asia 2023.

Mulai Rabu (17/1/2024) WIB, matchday kedua bergulir. Hasil-hasilnya akan semakin mempertegas tim-tim mana saja yang punya kans besar menjadi juara.

Mari kita saksikan bersama siapa yang bakal bertahan hingga akhir kompetisi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun