Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola yang sedang belajar berkebun di desa transmigrasi. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet, juga menulis cerita silat di aplikasi novel online.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kakek-kakek Ini Saksikan Seluruh Partai Final Liverpool FC Sejak 1965

23 Oktober 2023   22:57 Diperbarui: 23 Oktober 2023   23:48 724
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ernie Ashley memegang tiket partai final Piala Liga 2016 antara Liverpool FC vs Manchester City. FOTO: Liverpool Echo

"Partai final pertamaku, final Piala FA 1965, merupakan pengalaman terbaik. Itu kami pertama Liverpool memenangkan Piala FA," kenang Ernie, masih dikutip dari Liverpool Echo.

Itulah pula kali pertama Ernie menyaksikan langsung partai final yang melibatkan klub idolanya. Sejak itulah pula kakek pengagum Bill Shankly ini mengusahakan selalu hadir di nyaris setiap partai final yang dilakoni Liverpool.

Final Liverpool terakhir yang diikuti Ernie adalah laga pamungkas Piala FA 2021-22 melawan Chelsea. Pertandingan yang digelar pada 14 Mei 2022 tersebut berakhir imbang 0-0 setelah berjalan 120 menit.

The Reds keluar sebagai juara usai memenangkan adu penalti dengan skor 6-5. Untuk kali kedelapan sepanjang usianya, Ernie menyaksikan pemain LFC mengangkat trofi Piala FA di Wembley. Kali ini kaptennya Jordan Henderson.

Dari sekian usahanya mendampingi Liverpool di partai final, pernah sekali Ernie nyaris gagal menyaksikan langsung tim idolanya. Itu terjadi pada laga pamungkas Piala FA 1971, di mana Liverpool menghadapi Arsenal.

Ernie nyaris gagal berangkat bukan karena kehabisan tiket, tetapi gara-gara kakinya mengalami cedera parah. Namun ia tetap nekat berangkat juga. Bahkan sampai nekat menerobos lapangan untuk mendekati Bill Shankly.

"Kakiku patah saat itu, tapi aku tetap berusaha berangkat ke Wembley menggunakan penyangga," kenang Ernie.

Sayang, Liverpool dikalahkan Arsenal saat itu. Setelah bermain imbang 0-0 di waktu normal 90 menit, The Reds kalah 1-2 pada babak tambahan waktu.

Keyakinan pada Jurgen Klopp

Bagi Ernie, kekalahan dari Arsenal itu bukan hasil terburuk Liverpool yang pernah ia tonton langsung. Adalah partai final Liga Champions 2007 di Athena yang menurutnya jadi pengalaman terburuk.

Wajar jika Ernie merasa sesak, sebab pertandingan tersebut seolah menjadi ajang balas dendam AC Milan. Setelah di-comeback secara dramatis di Istanbul, Paolo Maldini, cs. balik mempecundangi Liverpool dengan permainan yang sangat dominan.

Setelah kegagalan di Athena itu, Liverpool seolah menghilang dari pentas Eropa. Ernie dan fans The Reds lainnya harus menunggu lama sekali untuk dapat kembali menyaksikan klub idolanya bertanding di final level benua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun