PERANG kembali berkecamuk di Tanah Kan'an. Intensitas serangan dan jumlah korban jiwa dari kedua belah pihak mencatatkan konflik ini sebagai yang terburuk dalam puluhan tahun terakhir.
Kobaran api pertempuran dimulai pada Sabtu (7/10/2023) lalu, ketika anggota milisi Hamas menyerbu wilayah-wilayah Israel dekat perbatasan Gaza. Militer Israel merespons dengan bombardir tanpa ampun yang berujung pengepungan total.
Hingga hari keempat, Selasa (10/10/2023) lalu, di kedua kubu telah jatuh korban jiwa lebih dari 1000 orang dengan ribuan lainnya mengalami luka-luka. Lalu, mengutip laporan AP News, lebih dari 187.000 orang meninggalkan rumah mereka di Gaza dan memadati kamp-kamp pengungsian.
Sementara di Indonesia, dari pemberitaan media massa terlihat jika banyak pihak lebih mendukung serangan Hamas. Misalnya mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, yang menyebut serangan Hamas dapat dijustifikasi menyusul tindakan sewenang-wenang Israel selama ini.
Pendapat senada disampaikan Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, Dr. Sudarnoto Abdul Hakim. Menurutnya, Hamas tak akan bersikap agresif jika Israel mau menghormati hak-hak warga Palestina.
Apapun itu, perang Hamas-Israel tentu saja berimbas buruk pada bidang lain, salah satunya agenda sepak bola. UEFA telah mengeluarkan rilis resmi mengenai penundaan seluruh pertandingan yang melibatkan Israel dalam pekan ini.
Laga Kualifikasi Euro 2024 antara Israel vs Swiss yang sedianya berlangsung Kamis (12/20/2023) mendatang, misalnya, dipastikan tertunda. UEFA juga sedang mempertimbangkan untuk menunda partai Kosovo vs Israel tiga hari berselang jika situasi tak kunjung membaik.
Selain pertandingan level senior, mini turnamen kelompok umur U-17 antara Israel, Belgia, Gibraltar dan Wales juga ditunda. Demikian halnya laga Kualifikasi Euro U-21 2025, di mana seharusnya Israel melawan Estonia dan Jerman.
Sentimen Lawas
Akibat tindakan para politisi, sepak bola menjadi korban. Dan apa yang terjadi di Israel kali ini bukanlah yang pertama kali.
Relasi tidak harmonis antara sepak bola dan politik terkait Israel bahkan bisa terjadi dalam suasana damai. Contoh paling baru tersaji di depan mata kita belum lama ini.