Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola yang sedang belajar berkebun di desa transmigrasi. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet, juga menulis cerita silat di aplikasi novel online.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Usul Usil Agar Indonesia Bisa Jadi Juara Piala AFF

14 Januari 2023   08:09 Diperbarui: 14 Januari 2023   08:09 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Timnas Indonesia yang belum juga mampu meraih kejayaan. FOTO: PSSI via Kompas.com

USAI kekalahan Indonesia dari Vietnam di semifinal leg kedua Piala AFF 2022 beberapa hari lalu, tiba-tiba saja satu gagasan melintas di kepala saya. Sebuah usul yang terbilang usil, semata-mata demi impian menyaksikan timnas tercinta menjadi juara.

Harap maklum kalau ide ini sampai mengemuka. Pasalnya, mengikuti kiprah timnas dari 1997, seumur hidup saya belum pernah melihat Indonesia mengangkat trofi. Bahkan setelah PSSI menerapkan strategi naturalisasi pemain sejak 2010, tetap saja nirgelar.

Oya, sebelum melanjutkan lebih jauh, mari kita samakan pemahaman dulu. Yang dimaksud tim nasional menurut FIFA adalah tim senior, ya. Tim ini jugalah yang hasil-hasil pertandingannya memengaruhi peringkat FIFA.

Jadi, timnas yang saya maksud dalam tulisan ini adalah tim senior. Bukan tim junior yang sudah pernah meraih sederet gelar juara semenjak  trofi Piala AFF U19 dipersembahkan oleh Evan Dimas, dkk. pada 2013 lalu.

Satu lagi, tolong jangan sebut-sebut 'keberhasilan' menjuarai Piala Kemerdekaan 2008. Saya malu sama orang Libya kalau kita sampai membangga-banggakan trofi yang didapat secara kontroversial dari even tersebut.

Lantas, apa usul usil yang ingin saya sampaikan?

Dua Region AFF

Kalau kita perhatikan, subkontinen Asia Tenggara yang negara-negaranya kemudian membentuk federasi sepak bola bernama ASEAN Football Federation (AFF) terbagi atas dua kawasan berbeda berdasarkan letak geografisnya. Satu di daratan utama benua Asia, satu lagi berupa gugusan kepulauan di antara Samudera Indonesia dan Samudera Pasifik.

Tak hanya dipisahkan oleh letak geografis, daratan dan kepulauan, secara kultur pun terdapat perbedaan besar di antara kedua kawasan Asia Tenggara ini. Jadi, rasa-rasanya usulan saya di sini tidaklah usil-usil amat.

Pada saat googling untuk memperkaya tulisan ini, saya baru tahu jika di Wikipedia ternyata sudah ada artikel mengenai pembagian dua region ini. Jadi, saya pakai saja istilah yang digunakan oleh laman ensiklopedia keroyokan tersebut.

Kawasan AFF di daratan utama benua Asia disebut sebagai Mainland Southeast Asia.  Nama lainnya adalah Semenanjung Indochina. Nama Indochina diambil karena beberapa negara yang masuk ke dalamnya adalah daerah bekas jajahan Prancis bernama sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun