Pekan lalu, tim asuhan Jurgen Klopp sudah keok terlebih dulu di kandang Nottingham Forest. Hasil yang juga mengejutkan sebab diperoleh tepat setelah kemenangan 7-1 atas Glasgow Rangers di Liga Champions.
Jika kekalahan dari Forest memperpanjang rekor 38 tahun lemahnya Liverpool di The City Ground, hasil melawan Leeds semalam justru memecah rekor baru. Ya, kemenangan tersebut jadi kali pertama The Whites menang di Anfield dalam 21 tahun terakhir.
Warga Anfield wajar saja menangis. Dengan penampilan angin-anginan yang mereka tunjukkan, Liverpool tercecer di peringkat ke-9 klasemen sementara EPL. Bukan posisi ideal dalam persaingan memperebutkan gelar juara.
Liverpool berada tepat di bawah Brighton and Hove Albion, tim yang musim lalu mengakhiri kompetisi di peringkat ke-9. The Reds hanya unggul produktivitas gol dari Crystal Palace yang berposisi di bawahnya.
Dari potensi maksimal 36 poin, Liverpool hanya bisa mengoleksi 16 poin dari 12 pertandingan. Berjarak 13 angka dari Man. City yang sementara ini menghuni pucuk klasemen.
Hasil pertandingan dalam 12 pekan tersebut mengesankan Liverpool sebagai tim medioker, sudah tidak pantas lagi menyandang status tim pesaing juara. Sebab terbagi rata menjadi 4 kali menang, 4 kali imbang dan 4 kali kalah.
Entahlah, apa yang terjadi dengan Liverpool saat ini. Sebagai penggemar, saya hanya bisa menduga-duga seraya mengelus dada dan geleng-geleng kepala.
Apakah kegagalan tragis dari Man. City dalam perebutan gelar juara musim lalu menghantam mental dan psikologis para pemain dengan sangat keras? Atau hanya sesimpel taktik Klopp sudah begitu mudah ditebak dan ditangkal oleh manajer Premier League lain? Atau memang siklus Klopp itu memang nyata adanya?
Sejak beberapa waktu lalu, dalam kolom komentar di tulisan rekan-rekan Kompasianer lain, saya sudah duluan lampar handuk. Saya sudah rela jika musim ini Liverpool lagi-lagi gagal meraih gelar juara liga.
Namun, please-lah Herr Klopp, setidaknya jangan sampai terlempar dari posisi empat besar. Amit-amit, deh, kalau musim depan absen dari Liga Champions seperti si merah dari kota sebelah.