Memasuki menit ke-11 babak tambahan, atau menit 101 secara total, Alan Ball mengirim bola ke dalam kotak penalti dari sisi kanan pertahanan Jerman Barat. Geoff Hurst menyongsong umpan tersebut, lalu melepas tembakan keras ke arah gawang sambil berbalik badan.
Tilkowski gagal menghentikan laju bola. Si kulit bundar meroket dan membentur sisi dalam mistar gawang, lalu memantul ke bawah dengan cepat, untuk kemudian langsung disundul jauh-jauh oleh salah seorang bek Jerman Barat.
Saking cepatnya kejadian tersebut, wasit Dienst ragu-ragu apakah bola pantulan tadi sudah melewati garis gawang atau belum. Karena itu pria Swiss tersebut lantas mendatangi hakim garis Tofiq Bahramov asal Azerbaijan untuk berkonsultasi.
Dengan yakin Bahramov menyatakan bahwa bola telah melewati garis gawang. Wasit lantas membunyikan peluit sebagai isyarat terjadinya gol. Para pemain Jerman Barat langsung mengejar Bahramov untuk melancarkan protes, tetapi skor tetap bertahan.
Memasuki menit-menit akhir, nyaris seluruh pemain Jerman Barat naik ke bidang permainan Inggris demi mencari peluang untuk menyamakan skor. Malang, mereka justru kena hantaman satu serangan balik cepat dari Inggris.
Moore yang mendapatkan bola di lini tengah, melepas umpan jauh pada Hurst yang tidak dikawal lawan. Hurst membawa bola menuju kotak penalti, lalu melepas satu tendangan keras begitu menginjakkan kaki di dalam kotak. Gol!
Inggris memenangkan pertandingan dengan skor 4-2. Seisi stadion bergemuruh merayakan momen bersejarah tersebut. Lalu sampailah kita pada momen ikonik yang menjadi judul tulisan.
Mengelap Tangan
Sebagai kapten tim, Moore berjalan duluan memimpin rekan-rekannya naik ke tribun VIP untuk menerima trofi Jules Rimet dari Ratu Elizabeth II. Karena itulah dia yang akan jadi orang pertama disalami sang ratu.
Ketika melihat Ratu Elizabeth II mengenakan sarung tangan putih nan bersih, spontan Moore mengelapkan kedua tangannya ke parapet sambil berjalan. Tindakannya ini terekam jelas oleh kamera dan dapat disaksikan pada video yang saya sertakan setelah paragraf terakhir.
"Bobby melihat Ratu mengenakan sarung tangan. Dia tidak mau mengotori sarung tangan Ratu. Karena itu dia mengelapkan tangannya pada parapet tepat sebelum menerima trofi," kenang pencetak trigol pada laga bersejarah tersebut, Geoff Hurst, jelang partai final Euro 2020 antara Inggris dan Italia (The Mirror).
Moore memang berpikiran tangannya yang basah berkeringat tentu kotor usai bertanding selama 120 menit di lapangan. Itu sebab dia coba membersihkannya dengan mengelap-elapkan bagian dalam telapak pada parapet.