Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola yang sedang belajar berkebun di desa transmigrasi. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet, juga menulis cerita silat di aplikasi novel online.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kala Zinedine Zidane Kena Prank di Kualifikasi Piala Dunia

7 September 2022   20:16 Diperbarui: 7 September 2022   20:17 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

INGAT berita tentang orang tua Farel si penyanyi cilik yang merasa bangga anaknya bernyanyi di hadapan presiden pada perayaan 17 Agustus lalu? Jangan kata orang awam seperti orang tua Farel, megabintang sekelas Zinedine Zidane pun senang bukan main kalau mendapat perhatian dari presidennya.

Entah Zidane pandai menyanyi seperti Farel atau tidak, tentu saya tidak tahu. Namun jangankan beraksi secara langsung di hadapan presiden, ditonton melalui televisi saja sudah membuat Zidane dan teman-temannya di timnas Prancis senang bukan main.

Lantas, dari mana Zidane, cs. tahu kalau presiden Prancis kala itu, yakni Jacques Chirac, menonton pertandingan mereka di televisi?

Karena sebelum bertanding Zidane mendapat telepon dari 'sang presiden'. Ketika kemudian mengetahui bahwa yang menelepon ternyata hanyalah seorang presiden gadungan, seluruh anggota skuat Prancis tentu saja gusar bukan main.

Jadi, begini ceritanya....

Ini kisah di balik laga kualifikasi Piala Dunia 2006 Zona Eropa Grup 4 yang mempertemukan Prancis dengan Rep. Irlandia di Dublin, 7 September 2005.

Ya, tepat hari ini 17 tahun lalu.

Laga ketat tersebut kemudian dimenangkan Prancis dengan skor tipis 1-0, berkat gol tunggal Thierry Henry. Meski menang, awak timnas Prancis memendam rasa jengkel luar biasa. Semua gara-gara ulah nakal seseorang bernama Gerald Dahan.

Dahan adalah komedian Prancis yang piawai menirukan suara tokoh-tokoh terkenal. Jelang pertandingan Prancis melawan Rep. Irlandia tersebut, Dahan menelepon Zidane dan pelatih Raymond Domenech.

Karena memang berniat mengerjai, saat menelepon Dahan menirukan suara serta mengaku sebagai monsieur Jacques Chirac, presiden Prancis saat itu. 'Sang presiden' memberi pesan-pesan dukungan pada anggota L'Equipe de France.

Dalam pembicaraan yang disiarkan langsung melalui radio show bertajuk "Live from Planet Plukon" tersebut, Dahan juga meminta sesuatu pada Zidane dan rekan-rekan setimnya. Sebuah permintaan yang dikatakannya sebagai bentuk patriotisme para pemain timnas sebagai warga negara Prancis.

"Bolehkah saya mengajukan satu permintaan?" kata Dahan waktu itu, dengan logat dan suara yang dibuat sepersis mungkin dengan Chirac.

"Oui, bien sur, Monsieur Le President (Ya, tentu saja, Bapak Presiden)," jawab Zidane penuh rasa hormat di seberang telepon.

"Saya akan merasa sangat bangga sekali jika kalian mau meletakkan tangan di atas dada masing-masing pada saat La Marseillase (lagu kebangsaan Prancis, pen.) berkumandang," lanjut Dahan, dengan nada meyakinkan.

Satu permintaan mudah, batin Zidane. Maka tanpa pikir panjang dia pun langsung mengiyakan saja. Selama ini memang jarang-jarang para pemain timnas Prancis, yang rata-rata keturunan imigran asal Afrika, melakukan hal demikian ketika lagu kebangsaan diputar.

"Kami akan melakukannya, Bapak Presiden," jawab Zidane dengan nada yang tak kalah meyakinkan.

Kurang-lebih begitulah percakapannya. Kalau mau mendengarkan versi yang asli, silakan simak pada video YouTube di bawah ini.


Di atas lapangan, menjelang pertandingan Zidane, dkk. benar-benar memenuhi permintaan tersebut. Ketika lagu kebangsaan Prancis terdengar, serentak seluruh awak Le Bleus---termasuk yang ada di bangku cadangan---meletakkan tangan di atas dada masing-masing dengan khidmat hingga La Marseillase usai berkumandang.

Seusai pertandingan, barulah Zidane dan Domenech tahu kalau mereka telah dikerjai seorang pria iseng. Mereka paham siapa Dahan yang memang suka mencari sensasi untuk mengisi acara radionya.

Chirac asli yang waktu itu berusia 72 tahun tidak mungkin menelepon. Sebab ternyata Sang Presiden tengah menjalani perawatan intensif di rumah sakit militer Paris akibat gangguan pernapasan.

Meski merasa dongkol atas ulah Dahan, Domenech tetap berpikir positif. Usai pertandingan dia menyatakan bahwa sikap mereka sebelum pertandingan adalah bentuk kepedulian terhadap kondisi Chirac.

"Setelah kejadian tersebut, harus diterima bahwa kami sempat dijebak oleh seseorang yang menganggap hal semacam itu adalah sesuatu yang lucu," kata Domenech pada awak media.

Lain Domenech, lain pula tanggapan Gregory Coupet. Kiper Le Bleus ini tidak suka dikerjai dan mengecam keras ulah Dahan.

"Ini sebuah skandal. Saya pikir perbuatan tersebut adalah sebuah skandal karena mempermainkan kesehatan seseorang. Terlebih orang tersebut adalah seorang pemimpin negara," ujar Coupet saat itu, seperti diberitakan Reuters.

Coupet lantas bercerita, "Sore hari sebelum pertandingan, Raymond (Domenech) mengatakan kepada kami bahwa Presiden meneleponnya pagi hari dan meminta kami melakukan hal tersebut (meletakkan tangan di atas dada selama dikumandangkannya lagu kebangsaan, pen.). Berita itu memberikan hal positif bagi kami, karena dapat membuat kami lebih berkonsentrasi pada pertandingan.

"Tapi saya pikir bukanlah hal yang lucu untuk mempermainkan orang yang memiliki kedudukan penting dan juga tim nasional. Kami benar-benar menyangka Presiden menelepon kami. Bagi kami, adalah hal yang wajar melakukan sikap yang diminta Presiden. Kami tidak mungkin mempertanyakan permintaan tersebut," tambah Coupet.

Coupet dan juga pemain lain memang pantas merasa dilecehkan. Namun setidaknya mereka mesti bersyukur, sebab ulah Dahan tersebut membuat semangat bertanding mereka jadi berlipat ganda.

Itu baru ditelepon presiden gadungan. Bayangkan kalau yang waktu itu menelepon presiden betulan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun