SUDAH banyak yang membahas kekalahan Liverpool FC dari Manchester United di Old Trafford beberapa hari lalu. Maka dari itu, izinkan saya menghadirkan topik berbeda. Mari kita berkenalan dengan Noreen Khan, penyiar cantik BBC yang cinta mati LFC.
Meski bermarkas di Merseyside yang dikenal sebagai basis Partai Buruh, nyatanya fans Liverpool FC tidak melulu dari kalangan bawah. Klub yang berdiri pada 1892 ini disukai berbagai kalangan, dari orang biasa hingga para pesohor di Inggris.
Salah satunya, ya Noreen Khan. Si cantik berambut tebal ini sejak lama dikenal luas sebagai penggemar setia Liverpool. Lini masa media sosialnya, terutama Instagram dan Twitter, kerap menampilkan foto-foto dirinya mengenakan jersey merah dengan burung Liverbird di dada.
Bukan cuma ketika menyaksikan Liverpool bertanding di Anfield, Noreen juga sering memakai outfit LFC saat tengah menjalani siaran. Tak cukup sampai di sana, beberapa kali dia mengundang tamu yang berkaitan dengan klub idolanya tersebut. Tentu saja yang dibahas adalah kiprah LFC di Liga Inggris.
Pada saat Jordan Henderson, cs. sukses meraih gelar Premier League pada musim 2019/20 lalu, BBC Asian Network membuat program khusus berdurasi 3 jam untuk turut merayakan keberhasilan tersebut.
Ketika itu Noreen mewawancarai sesama fans Liverpool dari kalangan artis keturunan Asia Selatan, seperti Aman Hayer, Juggy D, Jassi Sidhu, Jaz Dhami, dan RVHEEM. Mereka semua dimintai pendapat mengenai raihan Jurgen Klopp yang melepas dahaga 30 tahun The Reds.
Suatu ketika saat mengundang Amitabh Bhachan dalam programnya, Noreen sukses mengajak tamunya itu berfoto sambil memegangi syal Liverpool FC. Padahal, Amitabh dikenal luas sebagai fans Chelsea FC.
Berawal dari Biola
Seperti dapat ditebak dari namanya, Noreen Khan adalah seorang berkebangsaan Inggris dari keturunan Pakistan. Lalu dari nama belakangnya, yakni Khan, kita juga bisa menduga jika perempuan ini terlahir sebagai pemeluk Islam.
Noreen tumbuh besar dengan minat tinggi pada dunia musik. Dia pernah mempelajari biola, juga jago memainkan oboe (alat musik tiup serupa klarinet). Gadis ini sempat bergabung dengan sebuah grup musik dan mentas di sana-sini.
Suatu ketika di tahun 2003, Noreen ditawari menjadi penyiar pada satu radio lokal milik sebuah rumah sakit. Merasa tertantang, Noreen menerima tawaran tersebut. Tidak disangka, inilah titik awal kesuksesan kariernya dalam dunia broadcasting.