Cusell sendiri seorang gelandang pengatur serangan dengan segudang pengalaman di Liga Belanda. Saat dinaturalisasi PSSI, statusnya adalah pemain klub amatir Gelders Veenendaalse Voetbal Vereniging (GVVV).
Ya, memang kebanyakan yang pernah Cusell bela adalah tim-tim semenjana, kalau tak mau disebut gurem lagi amatir. Namun demikian PSSI kukuh pada pendirian dan menilai kualitas permainannya masih di atas rata-rata pemain lokal yang tersedia kala itu.
Cusell dan Van Beukering lebih dahulu merampungkan proses naturalisasi. Berdua mereka menjalani debut bareng dalam laga persahabatan melawan Timor Leste di Stadion GBK Jakarta, 14 November 2012.
Dalam pertandingan yang berkesudahan dengan skor 1-0 tersebut, Cusell turun sebagai starter. Nil Maizar mempercayakan sepupu Stefano Lilipaly ini sebagai pengatur permainan di lapangan tengah.
Entah karena kemampuannya memang oke atau lawan yang dihadapi 'hanya' Timor Leste, Cusell bermain baik pada laga uji coba ini. Peran yang dipercayakan padanya dia emban dengan cukup baik sepanjang laga.
"Saya sangat bahagia. Tentu saya puas dengan hasil ini dan performa saya. Sebenarnya kita bisa lebih banyak gol, karena permainan Timor Leste tidak begitu baik. Mereka hanya punya tinggi badan yang lebih jauh dari kita." Demikian komentar Cusell saat ditanyai wartawan selepas pertandingan.
Penampilan perdana Cusell memang mendapat tanggapan positif. Walau baru sepekan bergabung dengan timnas, dia dinilai telah dapat beradaptasi dengan baik. Penilaian yang membuat Nil Maizar tak ragu-ragu menjadikannya sebagai pilihan utama di Piala AFF 2012.
Direpotkan Laos
Indonesia mengawali perjuangan di Piala AFF 2012 dengan melawan Laos. Cusell bermain sejak menit awal dan sempat memberi kontribusi penting pada tim, termasuk mengawali terjadinya gol penyama kedudukan pada babak pertama.
Laos sendiri merupakan lawan yang sebelum-sebelumnya dapat dengan mudah dikalahkan Indonesia. Namun kali ini situasi timnas berbeda. Para pemain Indonesia yang kebanyakan minim jam terbang di level internasional dapat pelajaran berharga.
Meski tampil lebih mendominasi, gawang Indonesia bobol lebih dahulu pada menit ke-30. Lini pertahanan timnas kocar-kacir mendapat serangan lawan, membuat kiper Endra Prasetya terpaksa menjatuhkan Vilayout Sayyabounsou yang tengah melaju mendekati gawangnya.