Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola yang sedang asyik berkebun di desa transmigrasi. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet juga berkecimpung di dunia novel online dan digital self-publishing.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Vietnam-Thailand Menyesal dan Sengaja Mengalah agar Tak ke Final?

14 Juli 2022   12:43 Diperbarui: 14 Juli 2022   12:49 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
GAMBAR: Tangkapan layar aplikasi Flashscore

MESKI tak kaget-kaget amat, tetapi kening saya mengernyit juga mengetahui hasil semifinal Piala AFF U19 2022. Alih-alih terus melaju dan kembali bertemu di partai final, Thailand dan Vietnam malah tersungkur di kaki Laos dan Malaysia.

Biar bagaimana pun, kita harus mengakui jika Thailand dan Vietnam adalah penguasa Piala AFF. Dua tim terkuat di ASEAN saat ini. Karenanya yang malah membuat saya sangat terkejut adalah ketika mereka mempertontonkan "sepak bola gajah" di partai terakhir Grup A.

Partai yang berakhir dengan skor 1-1 itu menyingkirkan Indonesia, tim paling produktif di turnamen, sekaligus mengantar Vietnam dan Thailand ke semifinal. Pertandingan yang lantas diprotes oleh PSSI ke AFF, sebab diduga kuat terjadi match fixing.

Kalaupun tidak mau disebut match fixing, jelas sekali terlihat jika baik Vietnam maupun Thailand tidak mengejar kemenangan dalam pertandingan itu. Buktinya mereka santai-santai saja saat skor 1-1, sementara pertandingan masih menyisakan 15 menit.

Setelah berhasil melaju ke semifinal, dalam bayangan saya Vietnam dan Thailand bakal melenggang mulus dari adangan Malaysia dan Laos. Selanjutnya mereka kembali bertarung di final.

Eh, yang terjadi malah kebalikannya. Vietnam dibantai Malaysia 0-3, sedangkan Thailand keok 0-2 dari Laos. Alhasil, malah Malaysia dan Laos sebagai sesama eks Grup B yang bertanding di final.

Tertekan atau Merasa Bersalah?

Meski agak terheran-heran, tetapi saya tidak kaget-kaget amat mengetahui hasil ini. Sudah bisa ditebak sebetulnya, sebab biar bagaimanapun Vietnam dan Thailand tidak dapat berkelit kalau mereka sengaja menyingkirkan Indonesia. Indikasinya terlihat jelas.

Berangkat dari sini, saya jadi menebak ada dua kemungkinan yang menimpa para pemain Vietnam dan Thailand di sisa turnamen. Tebakan yang kemudian membuat saya tidak terlalu kaget itu tadi.

Menurut tebakan saya, kemungkinan pertama para pemain Vietnam dan Thailand merasa sangat tertekan. Entah tadinya mereka lupa atau nekat, melaju ke semifinal berarti mereka akan bertanding dua kali lagi. Dan kedua pertandingan itu dilangsungkan di ... Indonesia!

Sementara itu suporter timnas Indonesia terkenal loyal lagi militan. Juga bertemperamen keras kalau boleh jujur. Jangan kata di kandang sendiri, di negara orang pun pendukung Tim Garuda sangat berani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun