Jika waktu itu yang digunakan head-to-head antartim berpoin sama, Indonesia pasti tersisih. Â Dengan sama-sama berpoin 3 dalam klasemen mini, hasil sekali menang dan sekali kalah, penentu berikutnya adalah selisih gol yang tercipta dalam pertandingan di antara ketiganya.
Pada faktor inilah Indonesia paling lemah. Waktu itu Indonesia hanya menang dengan skor 2-1 atas Myanmar, kemudian kalah 0-3 dari Vietnam. Timnas mencetak 2 gol, lalu kebobolan 4. Artinya, selisih golnya -2. Minus dua.
Sedangkan Myanmar selisih golnya 0, hasil dari menang 2-1 atas Vietnam dan kalah 1-2 dari Indonesia. Sedangkan Vietnam malah surplus 2 gol, sebab menang 3-0 atas Indonesia dan hanya kalah 1-2 dari Myanmar.
Dalam klasemen mini di antara Indonesia, Myanmar dan Vietnam, Â maka Vietnam yang mengantungi poin 3 dan selisih gol +2 jadi pemuncak klasemen. Disusul Myanmar pada tempat kedua, dengan catatan poin 3 dan selisih gol 0. Adapun Indonesia tersingkir.
Ternyata waktu itu justru Indonesia yang menjadi pemuncak klasemen akhir Grup B Piala AFF U19 tahun 2017. Myanmar berada di posisi kedua dan menemani Indonesia lolos ke semifinal. Sedangkan Vietnam tersingkir.
Sekarang Berubah?
Fakta tersebut membuktikan jika regulasi Piala AFF U19 mendahulukan selisih gol di atas head-to-head. Inilah yang lantas membuat saya dengan yakin mengatakan Indonesia dijamin lolos ke semifinal andai mengalahkan Myanmar malam nanti. Apa pun hasil pertandingan di antara Vietnam dan Thailand sudah tidak relevan lagi.
Ternyata tadi malam terjadi sedikit kegaduhan karena ramai-ramai media nasional memberitakan hal berbeda. Mengutip ucapan seorang media officer PSSI, dikabarkan jika penentu urutan klasemen bagi dua-tiga tim berpoin sama adalah head-to-head.
Lebih lanjut dikabarkan, masih mengutip perkataan media officer PSSI tadi, Indonesia belum tentu lolos ke semifinal sekalipun menang atas Myanmar. Dengan kata lain, nasib Indonesia tergantung pada partai Vietnam vs Thailand.
Ini jelas bukan kabar baik bagi timnas Indonesia Muda. Di tengah kewajiban menang atas Myanmar, ternyata kelolosan ke semifinal masih harus bergantung pada pertandingan lain. Terasa tidak adil sekaligus pahit, tetapi jika memang sudah seperti itu aturannya, ya mau bagaimana lagi?
Namun untuk saat ini saya masih menunggu kepastian lebih lanjut. Jujur saja saya masih belum dapat 100% mempercayai kabar ini, sekalipun sudah diberitakan oleh sederet outlet media top nasional.