Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet. Kini berkecimpung di dunia novel online dan digital self-publishing.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Jersey Tim Sepakbola dari Masa ke Masa

19 Juni 2022   07:00 Diperbarui: 19 Juni 2022   07:13 1027
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Andai orang-orang yang mencetuskan penggunaan seragam tim sepak bola masih hidup, rasa-rasanya mereka bakal menganga takjub. Pasalnya, komersialisasi jersey klub seperti ini sama sekali tidak terpikirkan oleh mereka.

Pada awalnya, tujuan pembuatan jersey bagi sebuah klub sederhana saja: sebagai pembeda bagi dua tim yang bertanding. Itu pun tanpa embel-embel apa pun pada kaus yang menjadi seragam. Bahkan logo klub pun tidak ada.

Klub Charterhouse School dengan pemain yang mengenakan pakaian berbeda-beda. FOTO: historicalkits.co.uk
Klub Charterhouse School dengan pemain yang mengenakan pakaian berbeda-beda. FOTO: historicalkits.co.uk

Ketika sepak bola mulai popular di Inggris pada abad ke-19 (tahun 1800-an), tidak ada aturan mengenai penggunaan seragam. Para pemain yang bertanding boleh memakai pakaian apa saja sesuka mereka. Satu tim beda-beda jenis, model, serta warna pakaian adalah hal lumrah.

Barulah kemudian disepakati penggunaan jersey yang seragam bagi seluruh pemain di satu tim.  Namun belum ada aturan baku mengenai seragam kandang dan tandang seperti sekarang. Maka, tidak jarang terjadi dua tim bertanding menggunakan seragam berwarna sama.

Perkembangan aturan lantas dilakukan. Mulailah diatur warna jersey kedua tim yang bertanding harus berbeda. Selain untuk memudahkan wasit dan penonton, para pemain juga tentunya bakal terbantu dalam mengenali kawan sendiri.

Nomor Punggung

Jersey di masa-masa awal sampai ke peralihan abad ke-20 (tahun 1900-an) umumnya berbahan wol. Ukurannya dibuat besar, lebih besar dari ukuran tubuh si pemain, dengan lengan panjang. Celana yang dikenakan pemain juga panjang-panjang.

Penggunaan kaus berlengan panjang dan celana panjang ini sempat dipertahankan hingga era 1990-an, tetapi khusus bagi penjaga gawang. Namun semakin ke sini agaknya para kiper lebih suka memakai celana pendek serta kaus berlengan pendek pula.

Pada pengujung abad, bentuk jersey berubah. Kali ini ukurannya menjadi lebih ketat, ngepres ke badan si pemain. Kaus model slim-fit kalau menurut istilah sekarang. Namun lengannya masih panjang. Hanya celananya yang sudah pendek.

Tren ini bertahan cukup lama, sampai kemudian kembali lagi ke model lama. Kaus gombrong dengan lengan panjang lagi-lagi dipakai, tetapi celana tetap pendek. Pada abad ini pula mulai disematkan logo klub pada bagian dada kiri.

Oya, pada awalnya jersey sepak bola ini tidak menerakan nomor punggung. Baru sejak tahun 1928 nomor punggung diperkenalkan. Penomorannya pun masih simpel, yakni diurutkan begitu saja dari 1 sampai 11 untuk tim pertama, dilanjutkan nomor 12 sampai 22 untuk tim kedua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun