Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola yang sedang belajar berkebun di desa transmigrasi. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet, juga menulis cerita silat di aplikasi novel online.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kala Italia Melempar Tudingan "Main Mata" Usai Tersingkir dari Euro 2004 - Varia Sepak Bola 01

15 Juni 2022   11:59 Diperbarui: 15 Juni 2022   12:18 670
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

HANYA seorang pencuri yang berpikir setiap orang pasti suka mencuri. Demikian kira-kira ucapan salah seorang pemain Swedia ketika diminta menanggapi tuduhan dari sebagian pemain Italia atas timnya.

Tuduhan yang dilempar kubu Gli Azzuri tidak main-main, yakni Swedia bersama-sama Denmark dengan sengaja mengatur agar skor pertandingan mereka berakhir 2-2. Hasil ini membuat Italia tersingkir lebih cepat dari kompetisi, sekaligus meloloskan duo Skandinavia tersebut ke perempatfinal.

Persitiwa ini terjadi di Euro 2004. Lebih tepatnya lagi usai partai terakhir babak grup. Hajatan sepak bola empat tahunan yang kemudian menghadirkan kejutan: Yunani jadi juara selepas mengalahkan tuan rumah Portugal di partai final.

Pada babak grup, Italia tergabung di Grup C bersama Swedia, Denmark, dan Bulgaria. Sebuah komposisi yang sekilas pandang saja bakal membuat banyak orang menilai sangat menguntungkan Italia. Un gruppo facile per l'Italia.

Bahkan sejak drawing, kebanyakan pengamat di Benua Biru sana sudah memprediksi Italia pasti bakal lolos dari babak grup. Tinggal siapa pendampingnya, yang ditebak salah satu dari Denmark atau Swedia.

Nyatanya, justru Swedia dan Denmark yang kemudian melaju ke fase gugur. Zlatan Ibrahimovic, cs. sebagai pemuncak Grup C, sedangkan Jon Dahl Tomasson, cs. sebagai peringkat dua.

Italia tersingkir dini. Yang bikin kubu Gli Azzuri sakit hati, poin akhir yang mereka kumpulkan 5. Sama banyak dengan poin Swedia dan Denmark. Pembeda ketiganya adalah hasil imbang 2-2 yang terjadi pada pertandingan terakhir antara Denmark vs Swedia.

Ketar-ketir di Partai Akhir

Hanya mengantongi 2 poin dari dua pertandingan awal, Italia wajib menang pada partai pamungkas melawan Bulgaria. Dengan tambahan 3 poin, Gli Azzuri bakal meraup total 5 poin.

Biasanya 5 poin sudah cukup untuk mengantarkan kontestan Euro melaju dari babak grup. Namun, sial bagi Italia, kemenangan 100-0 atas Bulgaria sekali pun tidak menjadi jaminan mereka bakal menduduki peringkat 1 atau 2 di klasemen akhir Grup C.

Pasalnya, Swedia dan Denmark sudah sama-sama mengoleksi 4 poin. Kedua negara bertetangga di dekat kutub utara ini cuma butuh hasil seri demi mengamankan peluang. Yang bikin Italia ketar-ketir, mereka bakal tersingkir andaikata partai Denmark vs Swedia seri dengan skor 2-2.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun