Mohon tunggu...
Darwin KangGURU
Darwin KangGURU Mohon Tunggu... Dosen - Agroteknologi, Universitas Lampung

"PEMBELAJAR Pendidik dan PENDIDIK Pembelajar". Menulis di Kompasiana untuk menunaikan misi hidup dan menisbahkan diri dengan zaman

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Inovasi Sertifikasi Durian Okulasi menunjang Pertanian Berkelanjutan

22 Oktober 2024   17:09 Diperbarui: 22 Oktober 2024   17:29 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tanaman durian yang sudah berhasil diokulasi (dokpri Fharaz Ramadhan, 2024)

Penulis M Fharaz Ramadhan (2114161065) dan Darwin H Pangaribuan (NIDN 0013016302)

Mahasiswa dan Dosen Jurusan Agronomi Hortikultura, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung

"Buah durian dengan julukan King of Fruit ini masih memiliki potensi ekonomi yang besar baik di pasar domestik maupun internasional"

Permintaan dalam bidang pertanian secara signifikan terus meningkat setiap tahunnya. Buah-buahan tropis seperti durian, jambu biji, dan manggis sangat diminati di pasar global. Dibeberapa wilayah negara Amerika Serikat khususnya distrik federal seperti Washington DC dan sekitarnya, buah-buahan tropis tersebut hanya tersedia di supermarket Asia, hal ini menyebabkan harga jualnya menjadi mahal. Sebagai contoh, durian dijual seharga Rp425.316 per kilogram, manggis seharga Rp261.561 per kilogram, dan jambu biji seharga Rp65.055 per kilogram (Susiyanti, 2022).

Buah durian dengan julukan King of Fruit ini masih memiliki potensi ekonomi yang besar baik di pasar domestik maupun internasional. Buah durian banyak digemari karena cita rasanya yang khas dan memiliki banyak sekali kandungan di dalamnya. Kandungan yang dimiliki buah durian yaitu protein, lemak, karbohidrat, kalori vitamin A, B, C, phytonutrient, omega 3, omega 6, thryphtophan, phytosterol, dan organosulfur yang berguna untuk kesehatan (Direktorat Buah dan Florikultura, 2021). Meskipun buah ini memiliki banyak manfaat dan bernilai ekonomi tinggi, ternyata terdapat berbagai permasalahan dalam membudidayakan buah durian seperti masa berbuah yang lama, penyerbukan bunga yang tidak sempurna, kekurangan hara dan sebagainya.

Permasalahan budidaya buah durian tersebut dapat diatasi dengan cara melakukan perbanyakan tanaman tanpa perkawinan. Okulasi merupakan salah satu teknik perbanyakan vegetatif untuk buah durian yang dapat menghasilkan tanaman yang true-to-type (Sunandar et al., 2018). Teknik okulasi merupakan cara perbanyakan yang menggabungkan scion atau entraes (mata tunas) dan rootstock (batang bawah). Manfaat menggunakan teknik okulasi yaitu dapat mempercepat tanaman berbuah, meningkatkan mutu, tahan cekaman lingkungan, serta tahan terhadap serangan hama dan penyakit (Savitri & Afrah, 2019).

Tanaman durian yang sudah berhasil diokulasi (dokpri Fharaz Ramadhan, 2024)
Tanaman durian yang sudah berhasil diokulasi (dokpri Fharaz Ramadhan, 2024)

Teknik Okulasi

Okulasi merupakan kegiatan penyambungan batang atas dan batang bawah suatu tanaman. Okulasi bertujuan untuk dapat menghasilkan tanaman baru yang memiliki sifat gabungan dari kedua jenis batang yang berbeda. Tingkat keberhasilan perbanyakan okulasi ditentukan oleh faktor fisiologis dan umur kedua batang yang akan disambung, serta kondisi lingkungan tumbuh pun dapat mempengaruhinya. Kegiatan okulasi umumnya menggunakan alat dan bahan seperti gunting stek, batang penyangga, silet, batang atas, batang bawah, kantong plastik, tali dan alkohol (Susiyanti, 2022).

Prosedur pelaksanaan okulasi pada tanaman durian diawali dengan melakukan sterilisasi alat dan bahan menggunakan larutan alkohol. Kemudian setiap mata tunas yang ada pada batang bawah yang sudah kering akan dihilangkan. Setelah itu kulit batang disayat melintang kebawah sepanjang 2-3 cm seperti lidah. Ditempel mata tunas batang atas pada kulit batang sayatan dan diikat dengan tali dibagian tempelan. Ikatan okulasi bisa dibuka setelah 3-4 minggu dan terlihat 2-3 helai daun. Setelah itu, batang bawah bisa dipotong 3-5 cm diatas bidang okulasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun