Mohon tunggu...
Darwin KangGURU
Darwin KangGURU Mohon Tunggu... Dosen - Agroteknologi, Universitas Lampung

"PEMBELAJAR Pendidik dan PENDIDIK Pembelajar". Menulis di Kompasiana untuk menunaikan misi hidup dan menisbahkan diri dengan zaman

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Aplikasi Ekstrak Pukan Ayam dan Vermikompos Menguntungkan Petani Jagung

25 Juli 2024   17:29 Diperbarui: 25 Juli 2024   17:43 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Okta, 2024 

Sedangkan pupuk organik cair berupa cairan yang lebih mudah diserap tanah sehingga meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman dengan cepat. Jumlah daun tanaman jagung manis meningkat berhubungan erat dengan proses fisiologis tanaman salah satunya proses fotosintesis dan penyerapan unsur pada tanah (Alatas dkk, 2019). Kombinasi ekstrak vermikompos + ekstrak pukan ayam + pupuk anorganik 50% mempengaruhi pertumbuhan dengan cepat dan warna hijau pada daun sehingga akan mempengaruhi  proses fotosintesis.! Tingkat fotosintesis yang baik akan menghasilkan jumlah fotosintat yang lebih banyak. Fotosintat ini digunakan untuk pembelahan sel dan pertumbuhan sel, yang pada gilirannya mempengaruhi pertumbuhan jumlah daun.

Kesimpulan

Penelitian ini membuktikan bahwa kombinasi ekstrak vermikompos + ekstrak pukan ayam + pupuk anorganik 50%  menunjang pertumbuhan tanaman jagung manis yang optimal. Penggunaan pupuk organik cair oleh petani dapat meringankan biaya pupuk yang mahal. Selain itu, bahan-bahan yang mudah ditemukan sehingga pembuatan pupuk organik cair mudah dilakukan kapan saja. Budidaya jagung manis dengan modal yang tidak tinggi namun produksi tinggi menguntungkan kesejahteraan para petani. 

Disimpulkan bahwasanya kombinasi pupuk ekstrak vermikompos + ekstrak pukan ayam + pupuk anorganik 50% direkomendasikan kepada para petani jagung untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Pupuk organik cair ramah lingkungan sehingga tidak merusak unsur hara pada tanah dan tidak merusak ekosistem lingkungan sekitar demi menunjang pertanian berkelanjutan.

Catatan: Karya tulis ini adalah modifikasi dari sebagian konten skripsi penulis mahasiswa dengan bahasa populer. Karya tulis ini telah diuji kemiripannya dengan "Turnitin Similarity Index" yaitu 19 %. Data Daftar Pustaka dan Turnitin tersedia.  Konten video penelitan ditayangkan disini.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun