Mohon tunggu...
Darwin KangGURU
Darwin KangGURU Mohon Tunggu... Dosen - Agroteknologi, Universitas Lampung

"PEMBELAJAR Pendidik dan PENDIDIK Pembelajar". Menulis di Kompasiana untuk menunaikan misi hidup dan menisbahkan diri dengan zaman

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Seni Mengajar di Era Teknologi

20 Juli 2024   07:55 Diperbarui: 20 Juli 2024   08:14 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: dokumen pribadi 

"Seorang guru sejati mengajar dengan hati dan menciptakan jejak yang tak terlupakan dalam benak setiap siswanya"

Guru adalah subjek yang melakukan proses pembelajaran, sementara siswa juga merupakan subjek dalam proses yang sama. Oleh karena itu, baik guru maupun siswa adalah subjek dalam proses pembelajaran. Karena keduanya adalah subjek, maka proses pembelajaran harus memiliki fokus bersama. Prinsip utama dalam pengelolaan kelas adalah pembelajaran yang berfokus pada siswa. Proses pembelajaran dapat berjalan dengan bantuan sarana dan prasarana pembelajaran, salah satunya adalah media pembelajaran.

Penggunaan laptop yang dapat menayangkan PowerPoint atau video adalah salah satu sarana pembelajaran yang sering digunakan oleh guru. Dengan bantuan tayangan PowerPoint atau video, guru berharap materi pembelajaran dapat disampaikan kepada siswa dengan lebih cepat dan efektif. Siswa pun diharapkan dapat menerima dan memahami materi dari guru dengan lebih baik. 

Namun, yang sering terjadi di dalam kelas adalah guru menjadi pasif mengajar dan hanya mengandalkan materi PowerPoint atau video saja. Padahal, sejatinya, guru adalah pengajar dan PowerPoint hanyalah alat bantu. Peran mengajar tidak bisa tergantikan oleh benda mati seperti laptop atau PowerPoint.

Kemajuan teknologi telah membantu guru dalam proses pembelajaran. Berbeda dengan zaman sebelum era internet, di mana guru mengajar murni mengandalkan papan tulis berkapur putih, sekarang guru sangat bergantung pada tayangan PowerPoint dan video. Hal ini bukan berarti penggunaan PowerPoint atau video adalah kesalahan. Apalagi jika media pembelajaran tersebut dibuat dengan kreatif dan banyak animasi menarik, pastilah akan membuat siswa lebih menyukai mata pelajaran tersebut. Yang menjadi keprihatinan adalah hilangnya seni mengajar dari seorang guru sejati.

Siswa merindukan kepiawaian seorang guru dalam mengajar dengan penuh inspirasi dan wibawa. PowerPoint dan video hanyalah alat bantu agar proses pembelajaran menjadi lebih efisien. Hanya saja, waktu yang digunakan oleh guru dalam 1 jam pelajaran di kelas janganlah dihabiskan hanya untuk menonton video. Sungguh tidak elegan jika ada guru meninggalkan kelas dan membiarkan siswa menonton video selama 1 jam pelajaran. Siswa tidak memperoleh apapun dari kepiawaian seorang guru dalam mengajar. 

Guru adalah seorang seniman ketika berdiri di dalam kelas. Dia adalah arsitek yang sedang melukis dalam benak imajinasi siswa. Oleh karena itu, guru janganlah meninggalkan tugas pokoknya untuk mengajar. PowerPoint dan video hanyalah benda mati sebagai alat bantu proses pembelajaran. Guru sebagai subjek yang mengajar adalah seperti arsitek masa depan anak, dan siswa adalah juga subjek proses pembelajaran yang merekam semua praktik baik dari guru kelas. Seorang guru sejati mengajar dengan hati dan menciptakan jejak yang tak terlupakan dalam benak setiap siswanya.

Sumber: dokumen pribadi asesor  
Sumber: dokumen pribadi asesor  


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun