Mohon tunggu...
Darwin KangGURU
Darwin KangGURU Mohon Tunggu... Dosen - Pembelajar dan Pesiar; Serious Yet Casual

PEMBELAJAR yang menjelajah seraya mencerdaskan = A LEARNER who explores while enhancing

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kenangan Masa SD: Membangun Karakter Disiplin

9 Juli 2024   18:07 Diperbarui: 9 Juli 2024   18:09 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Arsip Sekolah Dasar 6 BY (1974) 

"Pendidikan disiplin dari para guru di sekolah dasar sangat membekas dan membuat saya menjadi seorang yang berdisiplin"

Ketika saya bersekolah di sekolah dasar sekitar 50 tahun yang lalu (1969-1974), saya beruntung bisa belajar di salah satu sekolah swasta terbaik di kota saya Cimahi. Sekolah Dasar ini membentuk karakter disiplin saya yang masih terjaga hingga kini. Pendidikan disiplin dari para guru di sekolah dasar tersebut sangat membekas dan menjadi kenangan yang layak dikenang.

Saya masih ingat bagaimana para guru memberikan pekerjaan rumah (PR) setiap hari. Setiap kali kami kembali ke sekolah, PR kami selalu diperiksa dengan teliti oleh guru kelas. Pernah suatu kali saya mengerjakan PR dengan ceroboh, dan saat itu juga saya langsung ditegur oleh guru dengan kalimat yang tidak pernah saya lupakan seumur hidup, "Periksa kembali apabila sudah selesai mengerjakan pekerjaan rumah." Kalimat ini terus terbawa hingga sekarang, membuat saya selalu memeriksa kembali setiap pekerjaan atau tugas yang telah saya selesaikan agar tidak ada hal-hal kecil yang terlewatkan.

Iklim belajar di sekolah juga sangat mendukung pembentukan karakter disiplin. Sekolah selalu memulai dan mengakhiri pelajaran tepat waktu, tanpa pernah terlambat sedikitpun. Kami, para siswa, terbiasa tiba di sekolah 5-10 menit lebih awal. Selama saya bersekolah, saya tidak pernah terlambat karena takut dimarahi oleh guru kelas. Kebiasaan datang lebih awal ini terbawa hingga sekarang, di mana saya selalu berusaha datang lebih awal dari jadwal yang ditentukan.

Selain itu, hukuman dari guru bagi siswa yang melanggar peraturan sekolah juga mendidik kami untuk disiplin. Saya masih ingat pernah dihukum berdiri di balik papan tulis karena salah menjawab soal pekerjaan rumah. Atau ketika tulisan tangan saya tidak rapi, guru langsung memperbaikinya dan meminta saya untuk merapikannya. Di samping hukuman, guru juga memberikan hadiah jika kami berprestasi, seperti pujian singkat yang membuat saya bangga dan meningkatkan harga diri sebagai anak kecil. Para guru di sekolah dasar tersebut secara seimbang memberikan hukuman dan hadiah, membentuk karakter disiplin dan kecintaan saya terhadap belajar selama bersekolah di sana.

Sumber: Arsip sekolah dasar kelas 6 AY 1974 
Sumber: Arsip sekolah dasar kelas 6 AY 1974 

Menurut saya, sekolah dasar adalah tempat yang tepat untuk membentuk karakter anak sejak dini yang akan terbawa hingga dewasa. Oleh karena itu, sebagai seorang guru atau dosen, hal pertama yang harus ditanamkan adalah karakter disiplin kepada siswa atau mahasiswa. Selain itu, tugas lembaga pendidikan adalah menciptakan lingkungan belajar, termasuk ruang kelas dan halaman sekolah, yang konsisten dengan nilai-nilai disiplin yang diajarkan di dalam kelas. Dengan demikian, siswa atau mahasiswa akan melihat bahwa disiplin yang diajarkan dalam kelas diterapkan pula di luar kelas, setidaknya dalam lingkungan sekolah tersebut. Guru atau dosen yang berhasil menanamkan karakter disiplin kepada siswa atau mahasiswanya akan mampu mempersiapkan mereka untuk menghadapi perubahan di masa depan dengan lebih baik.

Sumber: Arsip kelas 6 BM 1974 
Sumber: Arsip kelas 6 BM 1974 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun