Penulis Eliza Fitria dan Darwin H. Pangaribuan (Mahasiswa Pascasarjana dan Dosen Jurusan Agronomi Hortikultura) Fakultas Pertanian Universitas Lampung
"Kebutuhan pangan yang terus meningkat membuat peluang untuk mengembangkan jagung manis semakin besar"
Jagung  manis (Zea mays saccharata) merupakan  salah  satu makanan pokok setelah beras yang banyak  mengandung  karbohidrat dan protein. Jagung manis mempunyai rasa yang manis dibandingka dengan jagung pakan  ternak. Ada bebera pa contoh benih varietas  seperti  Varietas Seweet boy, Gulaku,,Bonanza F1, Kumala F1, Sweet Lady.  Dari Nilai ekonomi  jagung manis cukup menjajikan untuk dipasarkan.
Kebutuhan pangan yang terus meningkat menjadikan peluang pengembangan jagung manis semakin meningkat. Jagung manis dapat  konsumsi  oleh semua orang dan  dapat  olah menjadi beberapa  makanan  seperti  jagung rebus, kue jagung, minuman jagung, dan sayuran tumisan jagung. Konsumsi jagung manis  sangat  dianjurkan karena baik  untuk kesehatan tubuh  dan mengandung banyak vitamin dan mineral. Salah satu manfaat jagung manis sebagai sumber energi.
Di Indonesia hasil produksi jagung manis masih cukup rendah dengan rata rata hasil produksi  sekitar 8,31 ton/ha (Meriati, 2019).  Kebutuhan pangan yang terus meningkat membuat peluang untuk mengembangkan jagung manis semakin besar. Untuk meningkatkan produksi jagung manis diperlukan pemupukan yang tepat. peggunaan  pupuk organik dan organik merupakan  salah satu solusi untuk peningkata produksi jagung manis.
Pemupukan dalam Peningkatan Hasil Produksi Jagung
Upaya dalam  meningkatan produksi tanaman jagung manis yaitu dengan pemberian pupuk organic dengan dosis pupuk yang tepat. Pengaruh pemupukan  pada tanaman jagung dapat mempengaruhi hasil produksi dan kualitas jagung. Nurhayati (2002) menemukan bahwa kualitas jagung manis dipengaruhi oleh kandungan gulanya; dengan pemberian pupuk kandang  yang tepat yaitu 3 ton ha-1 maka produksi jagung semakin meningkat dengan  kandungan gula didalamnya sebesar  5,4 %.
Tanaman jagung manis sangat responsif terhadap pemupukan. Varietas unggul meningkatkan produksi  jagung. Ini sejalan dengan  penelitian  Subandi et al  (2005), Selain pemupukan, peningkatan  dalam  produksi jagung manis bergantung pada kemampuan untuk menyediakan dan menerapkan teknologi baru, seperti benih  unggul dan benih berkualitas tinggi, serta teknik budidaya yang presisi.
Peranan pupuk  unsur hara makro seperti  N,P, K dalam tanaman  jagung manis sangat penting. penelitian (Peter Tandisau urdan Muhammad Thamrin, 2005) menunjukkan bahwa tanpa unsur N, hasil panen jagung menurun 30%. Sebaliknya, kekurangan unsur P menurunkan hasil panen jagung hingga 20%, dan kekurangan unsur K menurun sekitar 10%. Nitrogen merupakan unsur hara makro yang  paling banyak  dibutuhkan oleh tanaman  diantara pupuk yang lainnya (Winarso, 2005).
Pertumbuhan tanaman jagung manis bergantung pada ketersediaan unsur hara yang diperoleh melalui pemupukan. Tanaman jagung mengambil  N selama pertumbuhannya. Penelitian lain membuktikan bahwa penggunaan kombinasi  pupuk organik dan pupuk kimia dapat meningkat kan produksi jagung manis (Putu Suratmini, 2009; Kusuma, 2010). Â
Peranan  Unsur N dalam pertanaman cukup penting untuk pertumbuhan jagung manis. Penelitian ini sejalan dengan penelitian (Lakitan ,2002), unsur Nitrogen,merupakan salah satu unsur  menghasilkan klorofil, dan memacu seluruh pertumbuhan tanaman. Jika tanaman jagung  defisit unsur  N akan  menyebabkan  kadar gula  menjadi rendah dan  rentan  terhadap organisme penganggu tanaman.  Namun, ketika seluruh tanaman mengalami  gejala fisologis  seperti  kekuningan pada daun  makan dapat  menurunkan hasil produksi dan mutu benih (Sirajuddin dan Lasmini, 2010).