Penulis: Puput Ninggariawan dan Darwin H. Pangaribuan Mahasiswa Pascasarjana dan Dosen Jurusan Agronomi Hortikultura Fakultas Pertanian Universitas Lampung
"Tanaman pokak banyak dikenal masyarakat sebagai lauk tambahan yang dikonsumsi bersama nasi dan sambal, dengan memanfaatkan buahnya. Buah pokak biasanya juga disebut dengan terong pokak menawarkan keuntungan bagi kesehatan manusia karena kandungan komponen bioaktif"
Tanaman pokak disebut juga takokak atau prickly nightshade (Solanum torvum sw.) termasuk dalam famili Solanaceae yang buah dan bijinya dimanfaatkan sebagai sayur atau bumbu. Dalam perdagangan internasional, buah ini biasa disebut dengan 'turkey berry' atau 'mini-terong'.Â
Nama lain di berbagai daerah antara lain 'rimbang' (Putra, Dewi, Yuarini, Al Hakim, & Mahatmananda, 2024), pokak, poka, terongan, terungan, cepoka, cong belut, cuka wana (Jawa), pokak, cepokak (Madura), terong pipit (Sumatera), takolak (Sunda) (Lim, 2013). Pokak adalah tanaman asli dan dibudidayakan di Afrika dan Hindia Barat, juga tersebar hingga India, Pakistan, Cina, Filipina, Indonesia dan Amerika bagian tropis. Swartz mendeskripsikan S. torvum berasal dari India (Hindia Barat) (Musarella, 2019).
Klasifikasi tanaman S. torvum ini adalah: Kerajaan: Plantae; Subkingdom: Tracheobionta; Super Divisi: Spermatophyta; Divisi: Angiosperma; Kelas: Dikotil; Ordo: Tubiflorae; Keluarga: Solanaceae; Marga: Solanum; Spesies: torvum (Yousaf, Wang, & Baydoun, 2013). Tanaman ini termasuk tanaman semak abadi berduri tegak, selalu hijau dan bercabang banyak dan tumbuh hingga ketinggian 5 meter. Buahnya tumbuh dalam kelompok bola hijau kecil, berdaging tipis dan mengandung banyak biji bulat pipih berwarna coklat (Onyeneke, 2018).Â
Batang dengan duri bengkok yang tersebar. Daun berselang-seling, bulat telur lebar, tepi utuh atau berlobang. Bagian bawah daun lebih ringan dibandingkan permukaan atas dan terdapat duri di sepanjang pelepahnya. Bunganya berwarna putih tersusun dalam kepala padat dan padat, membawa benang sari berwarna kuning cerah. Tanaman ini dapat tumbuh liar dan dapat ditemukan di pekarangan, di lahan pertanian, dan di area limbah (Vandebroek & Picking, 2020).
S. torvum telah banyak dieksplorasi karena kandungan kimianya. Berbagai bagian (buah, daun dan akar) digunakan untuk isolasi berbagai senyawa. Jenis tumbuhan ini merupakan sumber alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, dan glikosida yang sangat baik (Yousaf, Wang, & Baydoun, 2013).Â
Mengandung beberapa senyawa kimia potensial yang aktif secara farmakologis termasuk sapogenin steroid, klorogenin, solasodine, solamargine dan solanine. Ekstrak S. torvum dilaporkan bermanfaat dalam pengobatan hiperaktif, pilek dan batuk, jerawat, penyakit kulit, dan kusta (Panigrahi, Muthuraman, Natesan, & Pemiah, 2014).
Kandungan Nutrisi Daun Solanum torvum sw.
Daun pokak termasuk jarang dimanfaatkan, namun memiliki khasiat yang bermanfaat bagi kesehatan manusia. Daun pokak mengandung total fenol sebesar 44,28 mg GAE/g, tanin sebesar 1,08 mg TAE/g, flavonoid sebesar 0,88 mg QE/g dan aktivitas antioksidan sebesar 68,28% (Putra, Dewi, Yuarini, Al Hakim, & Mahatmananda, 2024).Â
Tetapi rasa yang pahit membuat daun S. torvum ini masih sulit diterima oleh masyarakat, sehingga perlu merancang rasa baru agar daun S. torvum ini dapat diterima rasanya. Hal ini dapat dilakukan dengan mengolah daun S. torvum tersebut menjadi olahan sayur, rebusan lalap ataupun teh. Saat ini hal yang paling sederhana dapat dilakukan adalah dengan membuat teh herbal berbahan dasar daun S. torvum.
Kandungan total fenol teh herbal daun pokak berkisar antara 9,76 - 31,58 mg GAE/g, dengan nilai terbaik diberikan pada perlakuan pengeringan suhu 40oC. Nilai tanin total berkisar antara 0,33 hingga 0,79 mg TAE/g. Tanin mempunyai senyawa epigallocationchin gallate, yaitu komponen flavonoid yang berperan sebagai antioksidan terbesar bersama quercetin pada senyawa flavanol. Nilai total flavonoid teh herbal daun pokak berkisar antara 4,28 hingga 15,11 mg QE/g.Â